Bisnis.com, JAKARTA – Setahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, banyak capaian di bidang kesehatan yang sudah dicatatkan. Salah satunya menurunkan angka stunting.
Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kuwat Sri Hudoyo mengatakan, kendati dihadapkan pada prioritas penanganan Covid-19, pemerintah terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya yang merupakan program prioritas nasional.
Dalam program tersebut, penguatan pelayanan kesehatan dasar diutamakan untuk mengupayakan kegiatan promotif preventif dengan didukung pemanfaatan teknologi, yang mana nantinya dapat memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Kuwat menyampaikan, bahwa untuk menyiapkan SDM yang berkualitas, pemerintah terus berupaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan memperbaiki intervensi spesifik dan sensitif, yakni mendorong para ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi, makan buah dan sayur, pencegahan infeksi, pemberian PMT, tambahan tablet darah bagi remaja, pemantauan dan promosi pertumbuhan, serta peningkatan kualitas air dan sanitasi.
Hasilnya, angka stunting terus turun dalam 5 tahun terakhir, dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 27,67 persen pada 2019. Maka, katanya, pada puncak bonus demografi tahun 2030 mendatang, bisa mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan berdaya saing global.
“Diharapkan nanti akan terjadi penurunan prevalensi stunting sampai angka 14 persen pada 2024, tahun lalu kita sudah berhasil mencapai 27,7 persen, ini tantangan bagi kita untuk mewujudkan SDM yang berkualitas,” ujar Kuwat melalui keterangan resmi Kemenkes, dikutip Kamis (12/11/2020).
Selain itu, menghadapi masa pandemi, pemerintah melalui Kemenkes juga terus berupaya keras mewujudkan visi dan misi Indonesia Maju 2020-2024.
“Pemerintah telah merumuskan strategi penanganan dengan melakukan upaya deteksi, pencegahan dan respons, yang tentunya dengan melibatkan dukungan dari stakeholder terkait,” kata Kuwat.
Untuk pengendalian pandemi, Kementerian Kesehatan telah menyiagakan sebanyak 920 RS Rujukan Covid-19, menyiagakan 19.842 relawan Nusantara Sehat dan magang yang ditempatkan di sejumlah fasilitas layanan kesehatan, mendistribusikan logistik kesehatan, serta memperluas jejaring laboratorium pemeriksa Covid-19 di seluruh Indonesia.
“Seiring dengan peningkatan kasus Covid-19, maka ruamh sakit pemerintah maupun swasta diberikan wewenang untuk memberikan perawatan Covid-19 baik yang ditetapkan bupati/ wali kota, sehingga hampir semua RS di Indonesia siap untuk memberikan pelayanan bagi penderita Covid-19,” imbuhnya.