Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan nomor urut 2 Denny Indrayana - Difriadi berjanji menyelesaikan masalah hukum, hak asasi manusia, sengketa agraria hingga politik.
Saat menyampaikan visi misinya pada debat Pilgub, Denny menyebutkan bahwa sejumlah persoalan terjadi di Kalimantan Selatan mulai dari bidang hukum, pelanggaran hak asasi manusia, konflik agraris dan politik pemerintahan.
“Ada kata kunci yang hilang di sana, kata adil dan kata amanah. Hukum kita dengan segala perbaikannya tetap menjadi komoditas yang tidak jarang diperjualbelikan,” katanya, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, hukum selama ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kondisi serupa terjadi pada kancah perpolitikan. Dia menyebut tak jarang politik ditransaksikan. Denny juga menyinggung soal jual beli jabatan.
Situasi itu dinilai berdampak pada isu pelanggaran hak asasi manusia, terbatasnya hak hidup, hak sehat, hak mendapat pendidikan, dan hak mendapat pekerjaan,
Selain itu, sengketa agraris juga menjadi persoalan penting di Kalimantan Selatan. Sengketa lahan antara korporasi dan masyarakat di pedalaman terus terjadi. Beberapa kasus dinilai berakhir cukup memilukan.
“Izinkan kami dari lubuk hati paling dalam menawarkan apa yang kami bisa, menghadirkan rasa adil menghadirkan rasa amanah itu agar kekayaan alam Kalimantan Selatan bisa dinikmati oleh sebagian besar rakyat sebagaimana pasal 33 UUD 1945, bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata mantan Wamenkumham itu.
Apabila terpilih, dia berjanji akan menghadirkan rasa keadilan dan amanah. Selain itu, dia mengajak masyarakat menolak politik uang. Hal ini katanya adalah hak dan prinsip agar dapat menghadirkan kesejahteraan dengan amanah dan adil.
Dalam kesempatan yang sama, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor-Muhidin berjanji akan memenuhi kebutuhan masyarakat baik jasmani maupun rohani dengan aman.
