Bisnis.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror telah mengamankan empat terduga teroris pada Minggu 4 Oktober 2020 di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Polri membeberkan peran keempat orang terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiah ini.
Keempat terduga teroris adalah MN alias S alias M alias Kh, 41. Kemudian, MTs alias D alias Ts, 27. Lalu, NMM alias A alias N alias S, 38. Terakhir, Irf alias MI alias B alias Y alias S alias B, 46.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono menjelaskan keempat terduga teroris tersebut punya peran yang berbeda di dalam kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI).
Seperti terduga teroris MN pernah mengikuti pelatihan Kegiatan Alam Terbuka (KAT) Kelompok Adira angkatan pertama gelombang ke dua pada 2012. Dia juga menyimpan beberapa barang bukti. Seperti, laptop dan telepon genggam SH yang lebih dulu ditangkap.
“Dia juga pernah menyembunyikan MTs alias D dan SH,” tutur Argo, Senin (5/10/2020).
Baca Juga
Lalu, Ts merupakan peserta Sasana Jamaah Islamiah gelombang kedua. Dia juga diketahui pernah berangkat ke Suriah pada gelombang ke enam.
Selanjutnya, B berperan sebagai Qoid Tholiah qodimah Barat bidang Tajhiz/Bithonah. Dia sebagai motivator di pertemuan Situ Gintung usai penangkapan Amir Jamaah Islamiah dan panitia pengiriman ikhwan ke Ambon pada kerusuhan 2005, serta menjadi anggota Syar'iyah Abu Dujana Jamaah Islamiah pada 2005/2006.
Sedangkan S merupakan pelayan Bithonah. Dari tangan S polisi menyita lima pucuk senjata api gas laras panjang rakitan yang diserahkan kepada anggotanya di Jakarta dan Lampung pada 2013. Terkait senjata ini, S pernah mengikuti pelatihan bongkar pasang senjata di Klaten pada 2014.
"Terduga teroris S dan Kh juga berperan menyembunyikan terduga teroris Ts," kata Argo.