Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar mengatakan bahwa sebagai bangsa yang memiliki spirit dan optimisme, Indonesia tidak perlu khawatir dengan ancaman resesi di saat pandemi Covid-19.
Menurutnya, ancaman resesi ekonomi itu bukan akhir dari segalanya. Hal itu, jelasnya, bukan masalah yang harus digembar-gemborkan, tapi harus dicarikan solusinya.
"Kita ini sebagai bangsa yang optimistis, dalam sejarah kita, kita sebagai bangsa pemenang, spirit kemenangan itulah yang harus kita gelorakan," kata Marwan, Kamis (24/9/2020).
Oleh karena itu, mantan menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu meyakini bahwa bangsa Indonesia akan berhasil melawan resesi dan menang melawan pandemi Covid-19.
Dalam kaitan itu, Marwan menyampaikan beberapa solusi agar Indonesia dapat keluar dari resesi dan pendemi. Menurutnya, pemerintah harus melakukan reposisi, restrukturisasi, dan mereformulasi sejumlah program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
"Kita harus melakukan reposisi, retrukturisasi, reformulasi terhadap struktur lembaga negara kita berikut orangnya dan program pemerintah, supaya bisa bekerja lebih efektif dan efisien," kata Marwan.
Baca Juga
Selain itu, kata Marwan, perlu refocusing sejumlah program yang berhubungan dengan kebutuhan rakyat di masa pandemi selain membentuk pasukan khusus untuk melawan Covid-19 dengan tidak rangkap jabatan.
"Memang dibutuhkan semacam tim atau pasukan perang untuk melawan Covid ini dengan tidak gonta ganti orangnya. Pasukan perang yang memang dibutuhkan dan bisa fokus menangani ini di bawah komando langsung presiden," katanya.
Sementara itu, program-program kebutuhan masyarakat berupa Bansos, BLT tetap harus digelontorkan dan volumenya ditambah karena kebutuhan yang juga menambah. Oleh sebab itu program sosial itu didetailkan lagi, minimal sampai pandemi ini selesai, katanya.
Disamping itu, Marwan menyampaikan, gotong-royong seluruh elemen bangsa harus terus digelorakan dari mulai pusat hingga daerah untuk menuntaskan pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
