Bisnis.com, JAKARTA – Merayakan Hari Aksara Internasional (HAI) Ke-55, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengusung tema Pembelajaran Literasi di Masa Pandemi Covid-19: Momentum Perubahan Paradigma Pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makariem mengapresiasi upaya dan semangat untuk meningkatkan keaksaraan di Indonesia.
“Saya mengapresiasi dan ingin terus mengobarkan semangat untuk lebih mengenal aksara secara mendalam sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi bisa berkembang dan menjadi penopang perkembangan Indonesia di masa ini maupun masa mendatang,” ujarnya pada sambutan HAI, Selasa (8/9/2020).
Dari tema tersebut, Nadiem menyebut bahwa pemerintah terus berupaya memerdekakan dan menuntaskan buta aksara. Beberapa upaya di antaranya memutakhirkan data buta aksara, memperluas layanan program pendidikan keaksaraan, mengembangkan sinergi penuntasan buta aksara, dan pemeliharaan kemampuan keberaksaraan masyarakat.
“Selain itu, pemerintah juga terus berupaya mengakselerasi inovasi layanan program pada daerah terpadat buta aksara,” jelasnya.
Sahabat Budaya, selamat memperingati Hari Aksara Internasional.
— Ditjen Kebudayaan (@budayasaya) September 8, 2020
Lalu, #tahukahkamu ragam aksara apa saja yang dikenal di Indonesia? Yuk simak informasi di visual berikut. #budayasaya pic.twitter.com/SBFVjDCFDN
Kemendikbud, lanjut Nadiem, juga terus berjuang memberikan pendidikan inklusif meskipun dihadapkan dengan masa pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Saat pandemi selesai kita harus yakin bisa keluar sebagai pemenang yang terus memilki harapan dan cita-cita untuk mengentaskan buta aksara dan menghadirkan pendidikan yang berkualitas,” imbuhnya.