Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menyatakan hingga saat ini progres pengembangn vaksin Merah Putih telah mencapai sekitar 40 persen hingga 50 persen dari proses keseluruhan.
"Pengembangan vaksin Merah Putih dapat kami sampaikan sekarang kurang lebih 40 - 50 persen dimana kami sudah sampai di tahap menunggu ekspresi protein rekombinan dari satu sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia dan sel ragi," kata Amin dalam konferensi pers virtual tentang Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XX, di Jakarta, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga
Amin menuturkan apabila protein rekombinan sudah diperoleh dan dikarakterisasi, akan dilanjutkan dengan uji pada hewan.
Dia berharap uji klinis vaksin Merah Putih untuk Covid-19 ini bisa mulai dilakukan pada tahun depan.
"Diharapkan uji klinik fase 1 kan bisa dimulai di trimester kedua 2021 dan itu merupakan penyuntikan vaksin (Merah Putih) pertama ke manusia di Indonesia," ujarnya.
Dia menuturkan pada Februari atau Maret 2021, bibit vaksin Merah Putih akan diserahkan ke PT Bio Farma sebagai pihak industri yang masuk dalam konsorsium nasional pengembangan vaksin Merah putih.
"Insya Allah Februari atau Maret 2021, kami sudah bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke industri (Bio Farma) dan nanti akan dilanjutkan dengan uji klinis," jelasnya.