Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menjalani perundingan alot, British Airways akhirnnya mencapai kesepakatan dengan dengan serikat pilot maskapai.
Dilansir dari Bloomberg, kesepakatan tersebut mencakup pemotongan gaji dan jumlah karyawan yang masih dapat bekerja di maskapai yang berada di bawa naungan International Airlines Group (IAG) SA tersebut.
British Airline Pilots 'Association (Balpa) megatakan pada Rabu (22/7/2020) bahwa kesepakatan ini mengurangi jumlah staff yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi 270 dari semula 1.255.
IAG mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis bahwa mereka menyambut keputusan Balpa untuk merekomendasikan penyelesaian kepada anggota, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan respons yang diperlukan terhadap wabah Covid-19 yang memengaruhi industri penerbangan.
Kompromi ini dapat membantu memadamkan perdebatan mengenai seberapa banyak kerugian yang harus ditanggung British Airways kepada tenaga kerjanya setelah menerima jaminan pinjaman pemerintah untuk selamat dari krisis.
Maskapai ini telah menghadapi kritik dari anggota parlemen Inggris atas rencana PHK 12.000 tenaga kerja untuk menghemat pengeluaran dan mengatasi pemulihan yang lambat.
Saham IAG diperdagangkan melemah 2,05 persen ke level 210,4 poundsterling per saham pada pukul 13.52 waktu London. Saham telah kehilangan dua pertiga dari nilainya tahun ini.
Pilot British Airways yang tetap dapat bekerja akan mendapat pemotongan gaji 20 persen, yang akan berkurang menjadi 8 persen selama dua tahun ke depan.
Komite Transportasi Parlemen Inggris menuduh British Airways menggunakan wabah global sebagai alasan untuk memangkas gaji. Namuin, Perdana Menteri Boris Johnson minggu lalu menolak untuk ikut mengecam dan mengatakan maskapai tengah mengalami "kesulitan yang parah."
Sebagai bagian dari perjanjian dengan Balpa, British Airways sepakat untuk tidak menindaklanjuti ancaman pemecatan dan akan kembali merekrut pilot dengan persyaratan baru jika tidak dapat mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja.