Bisnis.com, JAKARTA - British Airways, sebuah unit dari International Consolidated Airlines Group akan memangkas 350 pilot.
Sebanyak 300 pilot dari total pilot yang diputus hubungan kerja dijanjikan akan dipekerjakan kembali ketika diperlukan sebagai bagian dari kesepakatan yang dicapai dengan awak kokpit.
Dilansir Bloomberg, Kamis (2/7/2020), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, sebagian besar pilot dijanjikan dipekerjakan kembali, bekerja dari bandara Gatwick di London.
Sementara itu, pilot yang dipertahankan kini menerima gaji 50 persen, sementara semua awak penerbangan yang beroperasi menerima potongan gaji 15 persen.
British Airways sebelumnya telah menerima kecaman dari serikat pekerja dan anggota parlemen atas rencana untuk memangkas 12.000 pekerjaan, atau sekitar 30 persen dari stafnya.
Komite Transportasi Inggris menuduh maskapai menggunakan krisis sebagai alasan untuk mengurangi pekerja bahkan ketika pemerintah membayar upah karyawan melalui program cuti nasional. Hal itu langsung ditanggapi oleh Chief Executive Officer IAG Willie Walsh.
Baca Juga
"British Airways berjuang untuk bertahan hidup," katanya.
Maskapai penerbangan Ryanair juga sedang berusaha meredam penghematan biaya dan terancam akan memecat sebanyak 120 pilot di pasar dalam negeri di Irlandia jika karyawan tidak menerima pemotongan gaji.
Maskapai ini berupaya mengurangi pembayaran sebanyak 20 persen dan berusaha memangkas 3.000 pekerjaan di seluruh jaringannya.
Seperti maskapai di seluruh dunia, IAG dan Ryanair Holdings Plc. terpukul oleh penutupan perjalanan udara yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pandemi diperkirakan akan mengakibatkan kerugian US$84 miliar untuk maskapai global pada tahun ini.
Maskapai sendiri telah mengusulkan kesepakatan pembayaran untuk pramugari penerbangannya yang akan menjamin 80 persen gaji pokok saat ini sambil membatasi kebutuhan akan PHK massal.