Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Mewabah, Arab Saudi Tutup Pintu untuk Ibadah Haji 2020

Keputusan Arab Saudi untuk menutup akses haji dari warga negara asing di luar negaranya memberikan dampak serius bagi umat muslim di seluruh dunia.
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn
Umat Muslim mengelilingi Kabah di Mekah, Arab Saudi./Bloombergn

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi akhirnya memutuskan untuk menutup pintunya untuk warga negara lain yang ingin melaksanakan haji pada tahun 2020.

Berdasarkan laporan Saudi Press Agency, hanya warga negara Arab Saudi dan warga negara non-Arab yang sudah tinggal di Arab Saudi yang diperbolehkan melakukan ibadah haji yang jatuh pada Juli tahun 2020.

Penutupan kali ini adalah yang pertama kali sejak Kerajaan Arab Saudi yang moderat didirikan pada 1932. Otoritas Arab Saudi terkait menyatakan keputusan ini diambil untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat yang ingin melaksanakan haji.

Namun, keputusan ini bukanlah sebuah hal yang mudah di tengah tekanan ekonomi yang dialami Arab Saudi akibat pandemi Covid-19 dan merosotnya harga minyak mentah.

Pariwisata religi, termasuk di dalamnya adalah ibadah haji, memberikan pendapatan bagi negara ini hingga lebih dari US$20 miliar pada 2018 atau setara dengan 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Ibadah lainnya yang terkait dengan haji yakni umrah juga sudah ditutup untuk sementara waktu akibat pandemi ini. Ibadah umrah merupakan bagian dari rencana Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk mengurangi ketergantungan negara ini dari minyak mentah.

Menurut Kepala Ekonom Global dari Renaissance Capital, Charles Robertson, pariwisata religi setara dengan satu bulan ekspor minyak mentah. Jadi, menutup akses sektor ini sama dengan mencederai upaya Arab Saudi untuk menjauh dari ketergantungan terhadap minyak mentah.

“Saudi adalah satu dari sedikit eksportir minyak yang menghasilkan banyak uang dari pariwisata,” katanya, dilansir Bloomberg, Selasa (23/6/2020).

Keputusan Arab Saudi untuk menutup akses haji dari warga negara asing di luar negaranya memberikan dampak serius bagi umat muslim di seluruh dunia. Bagi umat muslim, haji merupakan ibadah sekali seumur hidup yang kadangkala membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan visa dan mengumpulkan biaya.

Pada Maret lalu, Kementerian Arab Saudi urusan Haji meminta masyarakat untuk menunggu lebih lanjut mengenai kepastian haji pada tahun ini.

Ibadah haji mengalami gangguan oleh wabah atau konflik sepanjang sejarah Islam 1.400 tahun, termasuk saat kampanye militer Napoleon Bonaparte di dunia Arab pada akhir abad 18.

Mekkah, kota suci bagi umat Islam, telah menjadi episentrum virus corona penyebab Covid-19 di Arab Saudi yang diakibatkan padatnya populasi dan banyaknya warga negara asing ilegal. Meski korban meninggal akibat Covid-19 cukup rendah yakni sekitar 1.300 orang, negara ini cukup kerepotan menangani kenaikan kasus baru di tengah upayanya untuk membuka ekonominya.

Per Senin (22/6/2020), total kasus di Arab Saudi mencapai 161.005, termasuk diantaranya 22.219 berada di Mekkah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper