Bisnis.com, JAKARTA - Singapura akan menunda pembangunan terminal baru di Bandara Changi setidaknya hingga dua tahun mendatang setelah pandemi Covid-19 menghantam industri penerbangan di negara ini.
Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan mengatakan gedung di terminal 5 akan ditunda pembangunannya hingga studinya selesai.
Pemerintah Singapura sendiri sebenarnya sudah mengundang para kontraktor untuk mengikuti tender pada Oktober lalu, dengan target penyelesaian pembangunan pada 2030.
“Saya cukup yakin industri penerbangan akan pulih, tapi seberapa cepat itu akan pulih masih menjadi pertanyaan besar. Kami berpikir tidak akan mendapatkan jawabannya sangat cepat dalam waktu beberapa bulan. Mungkin itu [pemulihan] akan butuh beberapa tahun ke depan,” jelasnya, dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/5/2020).
Maskapai penerbangan telah mengurangi kapasitasnya akibat pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 436.000 orang meninggal. Singapore Airlines Ltd., maskapai penerbangan terbesar di Singapura, menyatakan dibutuhkan waktu antara 12-18 bulan hingga kapasitas berada di level pra-Covid-19.
Seperti diketahui, Singapura tengah membangun runway ketiga dan terminal 5 yang luasnya sama dengan tiga terminal lainnya jika digabung, guna memenuhi tingginya permintaan. Sebelum pandemi melanda, International Air Transport Association memperkirakan penerbangan di Asia Pasifik bakal mengalami peningkatan dua kali lipat dalam waktu dua dekade mendatang.
Terminal 4 di Bandara Changi saat ini ditutup sementara waktu dari 16 Mei lalu akibat penurunan drastis penumpang pesawat terbang. Hanya dalam waktu empat bulan pada 2020, jumlah penumpang di bandara ini terpangkas menjadi 11,1 juta.