Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Segera Luncurkan Alat Pelacak Corona

Pemerintah Singapura menggaransi alat pelacak corona mereka tidak akan dipakai untuk merekam data-data pribadi penggunanya.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura menargetkan alat pelacak virus Covid-19 (corona) yang tengah mereka kembangkan bisa dibagikan dan dipakai warganya pada paruh kedua Juni 2020 ini.

Dalam konferensi pers Senin (8/6/2020) hari ini, Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan juga menjamin privasi setiap penggunanya akan aman. Pemerintah menggarisbawahi bahwa alat ini tidak akan dilengkapi GPS dan perekam data elektronik lain.

"Saya ingin menekankan: tidak ada pemindai elektronik, tak ada pula pendekteksi geolokasi dalam alat itu. Semua murni fokus memanfaatkan teknologi bluetooth sebagai manajemen data, dan cuma akan dimanfaatkan untuk melacak kontak fisik," kata Balakrishnan seperti diwartakan Bloomberg.

Pengumuman pemerintah ini sekligus menjadi jawaban atas petisi yang dilayangkan warga Singapura beberapa hari belakangan. Sejak Sabtu (6/6) lalu, petisi untuk mendesak peluncuran alat ini beredar di laman change.org dan telah ditandatangani lebih dari 35.000 orang.

Kebijakan pengembangan alat pelacak digaungkan pemerintah setelah mereka menganulir rencana awal mengembangkan sebuah aplikasi gawai. Efektifitas aplikasi gawai dinilai pemerintah sangat rendah karena cuma berpotensi menjangkau 1,8 juta penduduk saja. Padahal, bila ditotal penduduk keseluruhan Negeri Singa berjumlah lebih dari 5,7 juta orang.

"Pokoknya kami akan terus melakukan pengembangan guna memastikan 100 persen alat ini nantinya tak dimanfaatkan pihak ketiga untuk menyedot data penggunanya," sambung Balakrishnan.

Mengacu data Johns Hopkins University, per Senin (8/6) hari ini jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di Singapura telah menyentuh 37.910. Dari jumlah tersebut korban yang sudah sembuh mencapai 24.886, sedangkan korban meninggal adalah 25 jiwa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper