Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Melonjak, Presiden Iran: Pesta Nikah Pemicunya

Iran mencatatkan 3.574 kasus baru pada Kamis (4/6/2020) atau yang tertinggi sejak kasus positif infeksi Covid-19 pertama kali dilaporkan.
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA - Iran mencatatkan peningkatan tajam kasus baru harian positif virus corona atau Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Presiden Iran Hassan Rouhani menjelaskan bahwa hal itu antara lain dipicu oleh gelaran sebuah pesta pernikahan. Namun, dia tidak mengatakan kapan atau di mana pernikahan itu berlangsung. 

"Di satu lokasi, kami menyaksikan puncak epidemi ini, yang sumbernya adalah pernikahan yang menyebabkan masalah bagi orang-orang, pekerja kesehatan, dan kerugian bagi ekonomi dan sistem kesehatan negara itu," kata Rouhani dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Teheran, Sabtu (6/6/2020).

Iran mencatatkan 3.574 kasus baru pada Kamis (4/6/2020). Jumlah itu tercatat menjadi yang tertinggi sejak Februari atau ketika kasus positif infeksi virus itu pertama kali dilaporkan di Iran.

Kendati begitu, Rouhani dengan tetap kukuh kalau negara itu tidak memiliki pilihan kecuali tetap membuka aktivitas ekonominya kembali. Iran memang  secara bertahap melonggarkan penguncian wilayah atau lockdown sejak pertengahan April.

Rouhani mengatakan kasus positif harian telah berkurang menjadi 2.269 pada hari ini. Adapun, total kasus positif Covid-19 di Iran menjadi 169.425 dengan kematian 8.209 orang.

Secara global, Iran kini menempati peringkat ke-11 penyumbang jumlah kasus positif terbanyak dan ke-10 untuk jumlah korban meninggal.

Pejabat kesehatan Iran telah memperingatkan tentang gelombang kedua wabah infeksi virus itu begitu lockdown dibuka. Namun, otoritas juga menyebut kemungkinan penyebab lonjakan kasus baru adalah pengujian yang lebih luas.

Seorang pejabat mengatakan sekitar 70 persen dari kasus baru di Teheran termasuk di antara mereka yang telah bepergian ke luar ibu kota dalam beberapa hari terakhir. Tapi situasi tersebut dianggap tak terhindarkan.

"Dalam keadaan ini, tidak ada pilihan lain. Kita harus bekerja, pabrik kita harus aktif, toko kita harus terbuka, dan harus ada pergerakan di negara sejauh yang diperlukan," kata Rouhani.

Universitas-universitas di Iran juga telah dibuka kembali pada hari ini setelah ditutup selama lebih dari 3,5 bulan. Sedang taman-taman akan dibuka kembali Sabtu pekan depan. Perjalanan wisata domestik juga dapat dilanjutkan, begitu pula kelas tentang Al Quran, musik, dan bahasa.

Mulai 21 Juni, Pemerintah Iran juga mengizinkan bioskop, teater, ruang konser, dan ruang musik dibuka kembali tetapi hanya akan diisi 50 persen dari kapasitas. Lebih banyak masjid juga akan diizinkan untuk dibuka, setelah masjid di daerah berisiko rendah sudah lebih dulu dibuka kembali bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper