Bisnis.com, JAKARTA - Helikopter angkut Mil Mi-17V5 dengan nomor registrasi HA-5141 milik Pusat Penerbangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat jatuh di Kendal, Jawa Tengah pada Sabtu sore (6/6/2020). Heli tersebut jatuh saat melakukan latihan terbang.
Mengutip situs web Air Force Technology Mil Mi-17V5 dirancang oleh biro desain Mil Moscow dan diproduksi oleh Kazan Helikopter Rusia sejak 2008.
Helikopter tersebut dirancang untuk mengangkut kargo di dalam kabin maupun di luar dengan bantuan tali sling serta gendongan.
Mil Mi-17V5 banyak digunakan untuk transportasi pasukan dan senjata, armada pendukung penyerangan, pengawalan konvoi, patroli, dan misi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR).
Helikopter yang dikembangkan dari Mil Mi8 itu mampu terbang dalam kondisi iklim yang berbeda-beda tanpa perlu penyesuaian kembali.
Kabin Mil Mi-17V5 luasnya mencapai 12,5 m² dengan kapasitas ruang efektif hingga 23 m³. Helikopter tersebut juga dilengkapi pintu geser di bagian kanan untuk bongkar muat kargo dan naik turun penumpang, peralatan rappelling dan parasut, lampu sorot, sistem FLIR, dan sistem pengapungan darurat.
Helikopter ini memiliki berat lepas landas maksimum 13.000 kg dan dapat mengangkut 36 tentara bersenjata atau 4.500 kg beban kargo.
Mil Mi-17V5 menyandang gelar sebagai salah satu helikopter angkut tercanggih lantaran sudah menggunakan kokpit kaca atau glass cockipt dengan peralatan avionik canggih, termasuk empat layar multifungsi (MFD), peralatan untuk mendukung penerbangan malam hari, radar cuaca di kapal, dan sistem autopilot.
Bahkan, Mil Mi-17V5 yang dipesan oleh India memiliki spesifikasi khusus yang mampu mengintegrasikan rangkaian avionik KNEI-8, termasuk navigasi, tampilan informasi, dan sistem cueing.
Untuk persenjataannya, Mil Mi-17V5 dipersenjatai rudal Shturm-V, roket S-8, senapan mesin 23mm, senapan mesin PKT, dan senjata sub-mesin AKM dengan delapan titik bidik.
Mi-17V-5 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 250 km/jam dengan daya jelajah standar mencapai rentang 580 km. Daya jelajah tersebut dapat diperpanjang hingga 1.065 km bila dilengkapi dua tangki bahan bakar tambahan. Helikopter ini dapat terbang hingga ketinggian maksimum 6.000 m.