Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Ngambek, WHO Undang Xi Jinping Pidato

Trump menilai China sebagai biang kerok corona dan tak sepantasnya berpidato soal virus tersebut.
Presiden Trump memimpin pertemuan dengan petinggi sejumlah industri di AS, Rabu (29/4/2020)/ Bloomberg - Stefani Reynolds
Presiden Trump memimpin pertemuan dengan petinggi sejumlah industri di AS, Rabu (29/4/2020)/ Bloomberg - Stefani Reynolds

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan World Health Organization (WHO) mengundang Presiden China Xi Jinping untuk berpidato dalam acara penting mereka, Senin (18/5/2020) hari ini mengundang respons kecut dari negara-negara yang masih punya kasus Covid-19 tinggi.

Seperti dilaporkan Bloomberg, yang dikutip Senin (18/5/2020), Presiden AS Donald Trump misal menunjukkan ketidaknyamanan terhadap agenda tersebut. Trump sebelumnya juga sempat mengecam WHO karena sikap organisasi tersebut kepada China dinilai lunak.

Respons buruk juga ditunjukkan negara-negara lain yang menilai China sebagai biang kerok Covid-19, termasuk Australia.

Baik AS maupun Australia sama-sama meyakini China adalah tempat asal virus Corona, dan berkali-kali mendesak agar ada investigasi serius terhadap negara tersebut. Mereka juga meyakini bahwa persebaran virus saat ini tidak akan terjadi bila sejak jauh hari China mau membuka data potensi bahaya virus kepada dunia.

Kabar bahwa Xi bakal membuka pidato dalam acara WHO pertama dipublikasikan oleh media lokal China Xinhua News Agency. Direktur Jenderal WHO, Thedros Adhanom sebelumnya juga dikabarkan sempat mengadakan pertemuan dengan Xi untuk berdiskusi soal bagaimana negara tersebut melewati pandemi.

Kendati punya angka kasus sebesar 82.954, saat ini jumlah pasien positif corona di China yang sudah sembuh telah menyentuh 78.238. 

Adapun secara global, virus corona telah menginfeksi 4,71 juta orang dengan 1,73 juta yang baru sembuh. Korban meninggal sudah melampaui angka 315.000, demikian menurut data Johns Hopkins University per Senin (18/5/2020) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper