Bisnis.com, JAKARTA – Untuk pertama kalinya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, melewatkan perayaan hari lahir mendiang kakeknya dan pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Dua pekan sudah orang nomor satu di Korea Utara itu tak menampakkan batang hidungnya di muka publik.
Ketiadaan salah satu sosok paling disegani di dunia ini sontak memicu spekulasi soal kondisi kesehatannya. Apalagi Kim Jong-un pekan lalu dikabarkan dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Misteri sosok bermodel rambut unik ini pun mendorong jurnalis, diplomat, dan pakar nonproliferasi di penjuru dunia menjelajahi citra satelit, outlet berita pemerintah, dan media sosial tak terverifikasi guna mencari petunjuk tentang kondisinya.
Dilansir dari Bloomberg, berikut beberapa skenario kemungkinan mengapa Kim Jong-un menghilang:
1. Pemulihan setelah operasi
Baca Juga
Daily NK, outlet berita asal Seoul yang menghimpun informasi dari orang-orang di dalam Korea Utara, pada 20 April melaporkan bahwa Kim Jong-un menjalani prosedur operasi kardiovaskular pada pekan sebelumnya dan sekarang menjalani pemulihan.
Meski laporan ini belum diverifikasi oleh pemerintah Korsel, pejabat pemerintah kemudian mengatakan bahwa Kim Jong-un diyakini melakukan 'kegiatan normal' di bagian pedesaan negara itu dengan ditemani ajudan-ajudannya.
"Kim Jong-un masih hidup dan sehat,” ujar Moon Chung-in, penasihat khusus presiden Korea Selatan, kepada Fox News pada Minggu (26/4/2020).
2. Dalam kondisi kritis
Beberapa jam setelah laporan Daily NK, CNN menyampaikan ulasan yang lebih mengkhawatirkan tentang kondisi kesehatan Kim dengan melaporkan bahwa Amerika Serikat tengah mencermati informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Kim Jong-un “dalam bahaya” pascaoperasi.
Secara terpisah, Bloomberg News melaporkan bahwa para pejabat AS diberitahu Kim Jong-un dalam kondisi kritis, tetapi tidak yakin dengan keadaannya saat itu.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis (23/4/2020) bahwa ia percaya laporan CNN itu "salah" dan berdasarkan "dokumen-dokumen lama". Kemudian pada Senin (27/4/2020), Trump mengungkapkan telah mengetahui kondisi kesehatan Kim dan mengindikasikan ia masih hidup.
Sebelumnya, pada Sabtu (25/4/2020), Reuters melaporkan bahwa Departemen Internasional Partai Komunis China mengirim sebuah tim termasuk para ahli medis ke Korea Utara untuk memeriksakan kesehatan Kim Jong-un. Namun, tidak jelas apa yang diisyaratkan oleh delegasi tersebut tentang kesehatan Kim.
3. Melakukan social distancing
Meski Korea Utara mengklaim tidak adanya kasus infeksi (Covid-19), negara itu telah mengkarantina ribuan orang. Seorang jenderal AS di Korea Selatan mengatakan dia cukup yakin bahwa Korut memiliki kasus Corona.
Surat kabar JoongAng Daily pada Senin (27/4/2020) melaporkan bahwa Kim Jong-un tengah melakukan karantina sendiri. Mengutip informasi sumber di China, Kim dikabarkan sedang memantau kesehatannya setelah salah satu pengawalnya dikonfirmasi terinfeksi virus Corona. Itulah sebabnya China mengirim sekitar 50 staf medis ke Korea Utara akhir pekan kemarin.
Pada 11 April, Partai Pekerja Korea mengeluarkan perintah social distancing yang mengharuskan para anggotanya untuk tidak ambil bagian dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari tiga orang, seperti dilaporkan surat kabar Hankook Ilbo. Laporan ini mengatakan Kim mungkin telah melewatkan acara perayaan untuk menghindari Covid-19.
4. Terluka dalam latihan militer
Pencarian sosok Kim Jong-un berulangkali mengarah ke daerah wisata di Wonsan, kompleks yang sering digunakan untuk melakukan uji coba rudal. Foto-foto satelit yang dianalisis oleh situs web 38 North menunjukkan keberadaan sebuah kereta yang digunakan oleh para pemimpin Korea Utara diparkir di stasiun kereta setempat pekan lalu.
Ri Jong-ho, seorang pembelot terkenal di Korea Utara yang sekarang tinggal di AS, mengatakan kepada surat kabar DongA Daily bahwa Kim Jong-un mungkin terluka dalam aktivitas militer.
Tetap saja, rasanya janggal jika pejabat-pejabat militer Korea Utara membiarkan pemimpin mereka dalam posisi cukup dekat dengan aksi militer yang dilakukan dan berisiko terluka.
5. Mencari perhatian
Yoon Sang-hyun, seorang anggota parlemen Korea Selatan yang mengepalai komite hubungan antar-Korea, bertanya-tanya apakah Kim Jong-un sengaja hilang sebagai cara untuk menarik perhatian rezim Korut.
Yoon berspekulasi bahwa pemimpin Korea Utara itu harus muncul di depan umum dalam beberapa pekan ke depan untuk menghindari perdebatan tentang cengkeramannya pada kekuasaan dan calon penerus.
“Jika tidak, itu masalah besar. Kim tampaknya tidak menjalankan negara seperti yang biasa dia lakukan sekarang,” tutur Yoon pada Senin (27/4/2020).