Bisnis.com, JAKARTA – April ini genap 55 tahun kunjungan Kim Il-sung ke Indonesia. Kala itu, kakek Kim Jong-un, bertandang ke Indonesia pada 10-20 April 1965 atas undangan Presiden Soekarno.
Kunjungan tersebut sebagai balasan setelah Soekarno menyampangi Korea Utara pada 1964. Kim Il Sung datang ke Indonesia bersama Kim Jong Il, ayah Kim Jong-un. Mereka hadir bersamaan dengan peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Dalam KAA itu Korea Utara diberikan wadah khusus untuk bisa berkiprah di dunia internasional. Dengan paham komunis, Korut dikucilkan dari pergaulan internasional sejak jaman Perang Dunia II.
Hanya sedikit negara yang memiliki hubungan diplomatik, salah satunya Indonesia. Hubungan diplomatik tersebut masih berlangsung sampai sekarang.
Ada peristiwa menarik dari kunjungan Kim Il-sung ke Indonesia. Berdasarkan catatan buku Korea pada abad ke-20: 100 Kejadian Penting, Soekarno mengajak Kim Il-sung jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Tiba-tiba mereka berhenti di depan sekuntum bunga angrek.
“Batangnya meregang lurus, daunnya membentang seimbang, memberikan tampilan yang cantik, dan warna merah mudanya pada saat mekar menunjukkan keanggunan dan martabatnya. Dia [Kim Il Sung] berkata bahwa tumbuhan itu terlihat menawan hati,” demikian dikutip dari Wikipedia.
Baca Juga
Kemudian Soekarno menyampaikan bahwa bunga tersebut belum memiliki nama. Dia akan menamainya menurut nama Kim Il-sung, Kimilsungia. Kim Il-sung menolak tawaran Soekarno, tetapi Soekarno memaksa pemimpin besar Korut sekaligus pendiri negara komunis itu. Akhirnya Kim Il-sung menerima.
Bunga angrek Kimilsungia./istimewa
Bunga tersebut sampai saat ini dikenang dan dijadikan festival nasional di Korut. Padahal bunga nasional negara itu adalah Magnolia, bunga berwarna putih dan menyebarkan aroma yang harum.
Festival Kimilsungia dilakukan setiap tahun sekali di Pyongpyang. Biasanya Kedutaan besar dari negara sahabat turut mempertontonkan karangan bunga pada festival itu. Festival dilakukan sambil mengenang hari lahir Kim Il-sung, 15 April 1912.
Pada perayaan 108 tahun hari lahir Kim Il-sung, 15 April 2020, heboh karena tidak hadirnya Kim Jong-un pada acara tersebut. Padahal generasi ketiga pewaris tahta negara komunis itu selalu hadir pada perayaan hari lahir mendiang kakeknya itu.
KONDISI KIM JONG UN
Pertanyaan tentang kondisi kesehatan Kim Jong-un pun mencuat karena ketidakhadiran tersebut. Spekulasi bahwa Kim Jong-un meninggal pun mengemuka. Sempat disebutkan dia meninggal setelah operasi jantung gagal dilakukan.
Kim Jong-un, seorang perokok berat yang berat badannya telah membengkak sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011. Dia belum muncul di depan publik selama dua pekan hingga terhitung 15 Apil.
Misteri sosok bermodel rambut unik ini pun mendorong jurnalis, diplomat, dan pakar non-proliferasi di penjuru dunia menjelajahi citra satelit, outlet berita pemerintah, dan media sosial tak terverifikasi guna mencari petunjuk tentang kondisi kesehatannya.
Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un semakin kencang selama akhir pekan kemarin di tengah kabar soal kunjungan tim medis China dan penampakan kereta diduga milik pemimpin Korea Utara tersebut di suatu wilayah.
Sebuah kereta serupa dengan yang pernah digunakan oleh para penguasa Korut tampak diparkir di dekat sebuah kompleks di Wonsan, sekitar 230 kilometer dari Pyongyang, sejak 21 April, menurut analisis citra satelit yang dirilis pada Minggu (26/4/2020) oleh situs web 38 North.
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018./Reuters
Seorang penasihat terkemuka asal Korea Selatan sebelumnya juga menampik pemikiran bahwa Kim Jong-un sedang sakit atau bahkan meninggal.
“Sikap pemerintah kami tegas. Dia [Kim Jong-un] telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April dan tidak terdeteksi pergerakan yang mencurigakan,” terang Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kepada CNN.
Perkembangan terakhir ini memberi sedikit informasi tentang penguasa berusia 36 tahun itu. Pekan lalu, mencuat informasi bahwa ia sedang dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diam-diam tahu soal kondisi kesehatan Kim Jong-un.
Trump mengungkapkan dia mengetahui kabar pemimpin Korea Utara tersebut dan mengindikasikan bahwa Kim Jong-un masih hidup. Namun, Trump menolak mengatakan bagaimana dia mengetahuinya ataupun menjelaskan lebih lanjut.
“Ya saya tahu. Tapi saya tidak bisa membicarakannya sekarang,” ungkap Trump, menjawab pertanyaan awak media dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (27/4/2020) waktu setempat, seperti dilansir melalui Bloomberg.