Bisnis.com, JAKARTA – Singapura mencatat rekor baru penambahan kasus penyakit virus corona (Covid-19) secara harian seiring dengan meningkatnya infeksi di kalangan pekerja asing yang ditempatkan di sejumlah asrama.
Dilansir dari Bloomberg, otoritas setempat melaporkan sebanyak 728 kasus baru yang terkonfirmasi pada Kamis (16/4/2020), jumlah tertinggi yang tercatat dalam 24 jam.
Dengan demikian, jumlah kasus infeksi di negara ini mencapai total 4.427 orang sejak pertama kali dilaporkan pada awal tahun ini, menurut data Kementerian Kesehatan setempat.
Negara sekaligus ibu kota ini diketahui tengah bergulat dengan laju infeksi yang menjangkiti para pekerja migran. Mereka dikarantina dan ditempatkan di sejumlah asrama demi mencegah meluasnya penyebaran virus corona.
Di antara yang terkena dampak Covid-19 sejauh ini di Singapura, rasio orang yang terinfeksi di asrama dengan kasus umum mencapai 6:10.
Rasio itu diperkirakan akan berubah dengan cepat, mengingat fasilitas tempat tinggal yang padat ini menampung ribuan pekerja asing. Ini menjadi tantangan terbaru bagi perjuangan pemerintah untuk menahan penyebaran corona.
Baca Juga
Pekerja migran - yang berasal dari negara-negara seperti Bangladesh, India dan Pakistan – menjadi mayoritas yang terinfeksi dalam laporan kasus baru pada Kamis dengan rasio 9:10.
“Jumlah kasus baru di kalangan pekerja yang tinggal di asrama telah meningkat secara signifikan, sejalan dengan upaya kami yang berkelanjutan untuk secara aktif menguji dan mengisolasi pekerja yang terinfeksi,” ungkap pihak kementerian dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Bloomberg.
Kondisi ini dialami justru ketika persebaran corona di belahan lain Singapura tampak mulai stabil. Pemerintah telah memperketat aturan masuk, memandatkan penggunaan masker, mengalirkan miliaran dolar ke dalam ekonomi, serta memberlakukan lockdown parsial selama sepekan untuk membendung corona.
Menurut data pemerintah yang dihimpun oleh Bloomberg, para pekerja asing di sekitar 20 asrama telah terkena dampak wabah corona. Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Kamis (16/4), Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengungkapkan peran pekerja asing di Singapura.
“Para pekerja asing telah membantu Singapura membangun kota-kota perumahan publik, jalur transportasi massal, bandara dan pelabuhan,” tutur Lee.
Mereka, lanjutnya lagi, juga bekerja hingga melalui shift tengah malam di pabrik-pabrik, serta merawat orang sakit dan lansia di rumah sakit dan panti jompo.
“Ratusan ribu rumah tangga Singapura bergantung pada pekerja domestik dari negara-negara tetangga. Kami akan bergandengan tangan dengan mereka, terutama mereka yang tinggal di asrama-asrama, untuk melalui masa sulit ini,” pungkas Lee.
Hampir 80 persen tenaga kerja di Singapura kini bekerja di rumah masing-masing saat kota ini memasuki pekan kedua penerapan langkah-langkah pembatasan, termasuk penutupan sekolah dan sebagian besar tempat kerja.