Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menghadang Covid-19 di Tengah Konflik Dunia

Artinya influenza juga telah mempercepat berakhirnya Perang Dunia I.
Polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum menyemprotkan cairan disinfektan di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/3/2020). Polda Gorontalo bersama TNI, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara massal di jalanan protokol dan fasilitas umum di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum menyemprotkan cairan disinfektan di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/3/2020). Polda Gorontalo bersama TNI, Dinas Perhubungan dan Pemadam Kebakaran melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara massal di jalanan protokol dan fasilitas umum di Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo guna mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Flu Spanyol

Influenza mempercepat berakhirnya perang ketika akhirnya sampai pada gencatan senjata tahun 1918, Presiden Wilson dilaporkan tidak melakukan banyak upaya untuk bernegosiasi untuk kepentingan AS.

Alasannya, ternyata dia menderita demam hingga suhu tubuhnya mencapai 39,4 derajat Celsius selain kondisi fisik yang lemah.

Artinya influenza juga telah mempercepat berakhirnya Perang Dunia I.

Mesin militer AS pada dasarnya lumpuh karena tentara membutuhkan perawatan dan menjadi korban penyakit dalam jumlah yang lebih besar daripada yang mereka perkirakan sebelumnya. 

Virus tersebut sangat efektif menghentikan perang terbesar AS yang dikenal dengan serangan Meuse-Argonne di sepanjang Front Barat dari bulan September hingga November 2018.

Akan tetapi, kehancuran akibat pandemi yang sesungguhnya terjadi setelahnya karena menginfeksi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia dan merenggut lebih dari 50 juta jiwa ketika itu.

Wabah juga memperpanjang perang. Dalam beberapa konflik, wabah telah mengakhiri perang, tetapi dalam konflik lain memperpanjang.

Sebagian kalangan percaya bahwa Perang Saudara AS, yang berlangsung dari tahun 1861 hingga 1865 diperpanjang dua tahun karena penyebaran penyakit menular.

Saat itu, terjadi serangan wabah malaria yang tidak terkalahkan dan menyasar semua orang tanpa disikriminasi.

Pasukan Utara yang secara numerik dan teknologi lebih unggul dari pasukan Union di selatan mengalami kesulitan ketika penyakit itu memasuki wilayah selatan yang panas dan lembab. 

Malaria ternyata merupakan musuh besar bagi pasukan Konfederasi di wilayah selatan. Mereka akhirnya dikalahkan oleh penyakit tersebut setelah blokade angkatan laut Union memotong pasokan obat anti-malaria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Pasukan Mematikan
Halaman Selanjutnya
Covid-19 Pengaruhi Militer
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper