Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat heboh akibat beredarnya video di media sosial dan layanan pesan instan yang menunjukkan seorang lelaki diangkat keluar dari bus PO. Primajasa jurusan Lebak Bulus-Cirebon-Kuningan ke ranjang medis dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Dua orang yang mengangkat lelaki tersebut terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap mulai dari pakaian coverall, sarung tangan latex, masker, hingga kacamata.
Video yang beredar sejak Sabtu (21/3/2020) sore itu disebarkan dengan narasi yang menyebut bahwa pria yang diangkat ke ranjang medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang itu positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19. Selain itu, disebutkan pula seluruh awak dan penumpang yang ada di dalam bus harus diisolasi.
Lantas, apakah benar pria yang kemudian diketahui meninggal dunia dalam perjalanannya menuju ke Kuningan itu positif terinfeksi Covid-19?
PT Primajasa Perdana Raya Utama selaku operator memberikan klarifikasi melalui video yang diunggah di akun Instagram @primajasagroup dan laman Facebook Primajasa, pada Senin (23/3/2020).
Perwakilan dari pengurus PO Primajasa yang dalam video tersebut tidak menyebutkan namanya menyatakan bahwa kabar seluruh awak dan penumpang bus dikarantina di RS Ciereng, Subang tidak benar.
Baca Juga
“Menurut keterangan dokter di RS Ciereng, Subang dan hasil diagnosa, almarhum itu adalah meninggal karena maag kronis. Tersebarlah isu, seluruh penumpang dan awak bus dikarantina di RS Ciereng, Subang itu berita tidak benar atau hoaks,” katanya.
Selain itu, disampaikan pula bahwa operasional seluruh bus PO. Primajasa hingga saat ini berjalan normal.
Sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di, perusahaan yang bermarkas di Cililitan, Jakarta Timur itu rutin melakukan pembersihan armada bus menggunakan desinfektan dan menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer bagi penumpang maupun awak bus.
Sementara itu, sebagai klarifikasi juga telah disebarkan informasi yang menjelaskan kronologis hingga pria yang diketahui berangkat ke Kuningan Bersama dua orang temannya itu.
Pria berinisial TAS itu diketahui meninggal dunia saat bus bernomor polisi B 7653 FGA itu sedang rehat dan mengisi BBM di Rest Area KM 102 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Sabtu (21/3/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Dua orang temannya mencoba membangunkan TAS untuk mengajaknya turun membeli minuman dan buang air di toilet.
Sulit dibangunkan, lantas salah satu teman TAS melakukan pengecekan pernafasan. Dari situ diketahui jika TAS sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah melaporkan kejadian tersebut ke kondektur bus dan petugas keamanan di Rest Area KM 102, pada pukul 14.40 WIB ambulans PT. Lintas Marga Sedaya tiba untuk mengevakuasi.
Namun, karena tidak membawa peralatan yang lengkap tim medis PT. Lintas Marga Sedaya tidak berani untuk mengevakuasi jenazah, karena ditakutkan TAS mengidap Covid-19. Selanjutnya, penumpang beserta awak bus, tim medis dan Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jabar sepakat untuk membawa jenazah tersebut ke RS terdekat, yaitu RSUD Ciereng, Subang.