Bisnis.com, JAKARTA – Filipina mengerahkan dua kapal Angkatan Laut untuk berlayar ke Timur Tengah untuk memulangkan ribuan pekerja negara itu menyusul ketegangan Amerika Serikat dan Iran.
Sedikitnya tiga juta pekerja Filipina berada di Timur Tengah. Kapal Angkatan Laut memimpin pemulangan dan melindungi para pekerja tersebut.
"Ini misi suci dan tujuannya untuk melindungi nyawa rakyat Filipina," kata Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam pidatonya di upacara pemberangkatan kapal.
"Kepentingan nasional Filipina di Timur Tengah adalah nyawa tiga juta lebih warga Filipina," lanjutnya.
"Ini bukan lelucon. Ini berkaitan dengan jutaan orang, pria, wanita dan keluarga juga anak-anak mereka," tambah Duterte.
"Saya memberi tugas ini kepada Anda dengan iringan doa dan harapan agar Anda menjalankan misi ini dengan sukses dan semua orang aman," katanya lagi.
Baca Juga
Dia tidak merinci jumlah tentara yang dikerahkan dan negara yang dituju.
Pada Senin (13/1/2020), Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan kontingen kecil petugas (tak bersenjata) akan dikirim alih-alih dua batalion yang sebelumnya diumumkan.
Komandan Angkatan Laut Filipina Laksamana Madya Robert Empedrad mengatakan kedua kapal tersebut masing-masing membawa 130 awak, termasuk 100 personel angkatan laut serta tim medis dan perbaikan.
Menurut Empredad, waktu tempuh kedua kapal bergantung pada kecepatan dan arus laut. "Jika mereka mengikuti arus, kapal-kapal kami akan tiba lebih awal," katanya.
Dikatakan Empredad bahwa Filipina masih menanti izin diplomatik dari negara tuan rumah, tanpa menyebutkan nama negara tersebut.
"Kami masih melakukan koordinasi. Perjalanan kami membutuhkan waktu dua pekan sebelum kami sampai [di negara tuan rumah]. Banyak negara sahabat yang akan membantu kami," kata Empredad kepada para reporter.
Filipina menginginkan semua warganya keluar dari Irak. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengatakan terdapat 450 warga Filipina ilegal dan 1.190 warga legal di Irak.