Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Tangkap Sejumlah Orang yang Diduga Berperan Dalam Penembakan Pesawat Ukraina

Setelah sempat membantah, militer Iran akhirnya mengakui secara tidak sengaja telah menembak pesawat penumpang itu.
Puing-puing pesawat milik Ukraine International Airlines, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, terlihat di pinggiran Teheran, Iran 8 Januari 2020./Nazanin Tabatabaee - WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Puing-puing pesawat milik Ukraine International Airlines, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Iran Imam Khomeini, terlihat di pinggiran Teheran, Iran 8 Januari 2020./Nazanin Tabatabaee - WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Iran menyatakan telah menangkap pihak-pihak yang diduga bertanggungjawab dalam tragedi penembakan pesawat Boeing 737-800 milik Ukraine Airlines.

Pesawat Ukraine International Airlines itu dihantam oleh sebuah rudal pada Rabu (8/1), tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Iran. Insiden yang menewaskan 176 penumpang dan awak pesawat ini terjadi tepat di tengah memanasnya tensi antara Amerika Serikat dan Iran.

Setelah sempat membantah, militer Iran akhirnya mengakui secara tidak sengaja telah menembak pesawat penumpang itu.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (14/1/2020), otoritas kehakiman Iran mengumumkan telah melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang terkait dalam insiden tersebut. Namun, tidak disebutkan secara spesifik berapa jumlahnya.

"Investigasi ekstensif telah dilakukan dan beberapa orang telah ditangkap," kata juru bicara kehakiman Gholamhossein Esmaili.

Pengumuman itu muncul tak lama setelah Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa semua orang yang bertanggung jawab atas bencana tersebut harus dihukum.

"Bagi orang-orang kami, sangat penting dalam insiden ini bahwa siapapun yang bersalah atau lalai pada tingkat apapun (harus menghadapi keadilan)," kata Rouhani.

"Tidak mungkin hanya orang yang menekan tombol yang salah. Ada orang lain, dan saya ingin ini dijelaskan kepada orang-orang secara eksplisit," katanya lebih lanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper