Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan rencana kontijensi untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampak situasi di Irak, Iran, dan sekitarnya terhadap WNI yang berada di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan telah melakukan koordinasi dengan para duta besar Indonesia di wilayah tersebut sejak pekan lalu, menyusul serangan Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pasukan Quds Iran Jenderal Qasem Soleimani dan Komandan Milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1).
"Kemarin juga saya sudah bicara dengan Panglima (TNI) untuk menyampaikan segala kemungkinan yang terjadi," ujar Retno di Kementerian Luar Negeri, Rabu (8/1/2020).
Retno juga mengimbau WNI di kawasan tersebut untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa mengikuti perkembangan informasi dan imbauan dari otoritas setempat, terutama terkait situasi keamanan.
WNI juga diminta untuk terus menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI terdekat dan segera menghubungi KBRI atau KJRI jika memerlukan bantuan.
Menurut Retno, jumlah WNI di kawasan tersebut saat ini mencapai lebih dari 1 juta orang. Kemenlu pun telah menyiapkan hotline perwakilan-perwakilan Indonesia yang dapat dihubungi.
"Sudah ada semua hotline di perwakilan Indonesia di wilayah tersebut. Tidak hanya di Teheran dan Baghdad, tetapi juga wilayah sekitarnya. Just in case WNI perlu bantuan. Crisis center Kemenlu juga sudah dihidupkan," kata Retno.
Berikut nomor hotline yang dapat dihubungi:
KBRI Baghdad: +964 780 6610 920/+9647500365228
KBRI Tehran: +989120542167
KBRI Kuwait City:+965-9720 6060
KBRI Manama:+973-3879 1650
KBRI Doha:+974-33322875
KBRI Abu Dhabi:+971-566-156259
KBRI Amman: +962 7 7915 0407
KBRI Damascus: +963 954 444 810
KBRI Beirut: +961 5 924 676
KBRI Muscat: +968 9600 0210
KBRI Riyadh: +966 56 917 3990
KJRI Dubai: +971-56-3322611/+971-56-4170333
KJRI Jeddah: +966-50360 9667
Crisis center Kementerian Luar Negeri: +62 812-9007-0027.<