Bisnis.com, BAGHDAD / WASHINGTON - Serangan rudal Iran terhadap pasukan koalisi pimpinan AS di Irak dilaporkan terjadi Rabu dini hari. Iran meluncurkan rudal sebagai balasan atas serangan drone AS terhadap komandan Iran Qassem Soleimani. Kematian Soleimani telah menimbulkan kekhawatiran terjadinya perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Sementara pihak militer AS menyebutkan bahwa Iran telah menembakkan lebih dari selusin rudal balistik dari wilayahnya terhadap setidaknya dua fasilitas Irak yang menampung personel koalisi yang dipimpin AS. Serangan terjadi sekitar pukul 1:30 pagi (2230 GMT pada hari Selasa), kata pihat militer AS.
Presiden A.S. Donald Trump mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Selasa bahwa penilaian korban dan kerusakan dari serangan sedang berlangsung. Trump akan membuat pernyataan pada Rabu pagi waktu setempat.
"Semua baik-baik saja!" ujar Trump, yang mengunjungi pangkalan udara al-Asad pada Desember 2018, melalui akun Twitter-nya.
Infografis serangan rudal Iran ke pangkalan militer di Irak/Reuters
Reuters menyebutkan satu sumber mengatakan indikasi awal tidak ada korban di pihak AS. Namun, pejabat AS lainnya menolak berkomentar.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengkonfirmasi mereka menembakkan rudal sebagai pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani pekan lalu, demikian sebuah pernyataan di TV pemerintah.
Pasukan itu menyarankan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari kawasan itu untuk mencegah lebih banyak kematian dan memperingatkan sekutu-sekutu AS termasuk Israel untuk tidak mengizinkan serangan dari wilayah mereka.
Televisi Iran melaporkan seorang pejabat senior di kantor Pemimpin Tertinggi Iran mengatakan serangan rudal adalah yang "paling lemah" dari beberapa skenario pembalasan.
Juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa target serangan Iran adalah pangkalan udara al-Asad dan fasilitas lain di Erbil, Irak.