Bisnis.com, JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, publik disuguhi tanda-tanda merapatnya partai pengusung Prabowo Subianto ke Joko Widodo yang memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2019.
Dari empat partai pengusung Prabowo, tiga partai yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional sudah menemui Joko Widodo. Hanya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secata tegas memastikan dirinya berada dalam barisan oposisi untuk menyeimbangkan pemerintahan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan pemerintahan yang efektif harus memiliki penyeimbang.
"Jadi, bagaimanapun walaupun kecil [karena baru PKS yang mendeklarasikan diri sebagai oposisi] tetap ada check and balance," kata Jusuf Kalla, Selasa (15/10/2019).
Jusuf Kalla menegaskan dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskan strategi Joko Widodo yang merangkum berbagai partai untuk mendukung pemerintahan.
"Tentu urusan presiden dan wakil presiden [terpilih] membangun suatu koalisi yang cocok untuk lima tahun ke depan dan persatuan nasional tapi suatu pemerintah efektif harus ada check and balance," katanya.
Jusuf Kalla menegaskan saat ini bentuk koalisi belum akan diputuskan. Demikian juga kepastian partai dari pendukung Prabowo yang menyeberang mendukung pemerintahan.
"[Koalisi gemuk] belum tentu, tunggu saja," katanya.