Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Washington Bantah Rencana Blokir Perusahaan China dari Bursa AS

Sebelumnya, beredar kabar bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump bakal melakukan delisting perusahaan China yang melantai di bursa AS.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City./Reuters-Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City./Reuters-Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah AS menyatakan tidak memiliki rencana untuk memblokir perusahaan China listing di bursa AS. 
 
"Pemerintah AS tidak berencana melarang perusahaan China memperdagangkan sahamnya di bursa AS pada saat ini," papar Juru Bicara Departemen Keuangan AS Monica Crowley seperti dilansir Bloomberg, Minggu (29/9/2019).
 
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kabar bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan melakukan delisting atas perusahaan-perusahaan China di bursa AS. Langkah itu menjadi upaya membatasi investasi AS di perusahaan asal Negeri Panda.
 
Pada Jumat (27/9), Reuters melaporkan kabar tersebut membuat indeks bursa besar AS turun. Saham Intercontinental Exchange Inc, pemilik NYSE, turun 1,88 persen sedangkan Nasdaq Inc anjlok 1,7 persen.
 
Adapun saham Alibaba merosot 5,15 persen, JD.com turun 5,95 persen, dan Baidu Inc jatuh 3,67 persen. Sementara itu, saham iShares China Large-Cap ETF ditutup melemah 1,15 persen.
 
Hubungan ekonomi AS-China tidak menunjukkan perbaikan menyusul mandeknya negosiasi untuk mengakhiri perang dagang antara kedua negara. Sengketa dagang ini telah berkontribusi memperlambat pertumbuhan ekonomi global. 
 
Sumber Reuters mengungkapkan tujuan delisting adalah untuk mengatasi strategi sipil-militer yang dianut perusahaan teknologi China, menghadapi program Made in China 2025, dan makin meluasnya pengawasan Beijing di Xinjiang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper