Bisnis.com, JAKARTA - Kericuhan terjadi saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Bisnis sempat melihat langsung kronologi kericuhan yang terjadi sekitar pukul 16.50 WIB ini.
Semula massa meminta masuk untuk bertemu dengan Pimpinan DPR. Mahasiswa sudah menggelar aksi sekitar pukul 12.15 WIB. Dalam berbagai orasinya, massa memprotes sejumlah rancangan undang-undang yang akan diparipurnakan Dewan.
Beredar kabar, mahasiswa sempat memberi tenggat kepada DPR untuk bertemu pimpinan Dewan. Namun kondisi ini tak kunjung dipenuhi. Mahasiswa juga menolak jika hanya bertemu dengan anggota DPR.
Massa disebut menunggu hingga pukul 16.00 WIB. Saat tak kunjung dipenuhi permintaannya, mahasiswa perlahan merengsek ke dekat pintu utama.
Saat mahasiswa mulai memanjati pagar, water canon mulai ditembakkan ke arah mahasiswa. Hal ini memicu kemarahan massa. Mereka kemudian melempar berbagai benda ke arah aparat berjaga.
Ketua DPR Bambang Soesatyo kemudian hendak bertemu mahasiswa saat kericuhan dimulai. Namun dia tidak diizinkan petugas keamanan karena masalah keselamatan.
Baca Juga
Petugas semula sempat menahan diri. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawam berkali-kali berusaha menenangkan massa dan bertahan tanpa perlawanan. Namun setelah terdesak, barulah kericuhan benar-benar terjadi.
"Maju. Brimob maju," katanya terdengar dari sebuah sound system polisi, selasa (24/9/2019).
Setelah itu, tembakan gas air mata dan water canon mulai gencar. Mahasiswa terpisah ke tiga lokasi, ke arah Slipi, Senayan dan ke sisi seberang jalan Tol Dalam Kota.
Hingga kini polisi terus memukul mundur mahasiswa. Tembakan gas air mata terus berbunyi hingga saat ini. Jalanan di sekitar lokasi lumpuh total.