Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Uji Coba Peluncur Roket Super Besar

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un kemarin memantau uji coba sistem persenjataan militer peluncur roket super besar, menurut media pemerintah KCNA.
Penampakan pengujian peluncuran roket super besar di Korea Utara dalam foto tak bertanggal dirilis pada 10 September 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara./Reuters
Penampakan pengujian peluncuran roket super besar di Korea Utara dalam foto tak bertanggal dirilis pada 10 September 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un kemarin memantau uji coba sistem persenjataan militer peluncur roket super besar, menurut media pemerintah KCNA.

Peluncuran proyektil untuk jarak pendek itu dilakukan beberapa jam setelah negara tersebut mengisyaratkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS), yang menemui jalan buntu.

Pembicaraan kembali direncanakan pada akhir September ini. Kim, yang turut memandu pengujian peluncur roket berganda yang sama sebelumnya, mengatakan kemampuan teknologi negara itu akhirnya terbukti dalam hal operasi tempur. Karena itu, apa yang masih harus dilakukan dengan peluncur roket adalah uji tembak bergerak," menurut KCNA seperti dikutip Reuters, Rabu (11/9/2019). 

Akan tetapi, media tersebut tidak memerinci soal tujuan pengujian mesin perang senjata tersebut. 

Kim memerintahkan kepada para ahli senjatanya untuk terus mencapai sistem pertahanan nasional yang mutakhir. Turut dalam uji coba itu para pejabat senior  seperti saudara perempuannya, Kim Yo-jong, menurut KCNA.

Sementara itu, para analis mengatakan Korea Utara melakukan tes senjata untuk berbagai tujuan. Salah satunya untuk pengembangan teknis pertahanan.

Selain itu tindakan itu bertujuan untuk mengirim pesan kepada Washington seperti apa yang akan terjadi jika Amerika Serikat tidak mau berbicara dengan Korea Utara dengan proposal yang realistis.

Meski Presiden AS Donald Trump meremahkan uji coba sebelumnya dengan mengatakan uji coba rudal jarak pendek tidak melanggar perjanjian, namun penasihat keamanan nasional John Bolton mengatakan bahwa peluncuran rudal jarak pendek oleh Korea Utara dilarang di bawah resolusi PBB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper