Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kutip Pepatah Yahudi, Kandidat Capres AS Joe Biden Kecam Trump

Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden adalah seorang Katolik Roma, tetapi ia mengutip sebuah pepatah Yahudi untuk mengecam komentar Presiden Donald Trump yang mempertanyakan kesetiaan Demokrat Yahudi.
Mantan Wapres AS Joe Biden/Bloomberg
Mantan Wapres AS Joe Biden/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden adalah seorang Katolik Roma, tetapi ia mengutip sebuah pepatah Yahudi untuk mengecam komentar Presiden Donald Trump yang mempertanyakan kesetiaan Demokrat Yahudi.

"Saya tidak bisa mengatakannya dalam bahasa Yiddi, tetapi 'apa yang datang dari hati langsung ke hati',” ujar Biden, merujuk pada ekspresi yang berarti kata-kata dari seseorang diterima apa adanya oleh si pendengar.

“Orang Yahudi memahami itu dan Trump sama sekali tidak memahaminya,” tambah Biden pada Rabu (21/8/2019), seperti dilansir Bloomberg.

Sehari sebelumnya, Trump melontarkan peringatan kepada orang-orang Yahudi yang mendukung Demokrat. Menurut Trump, setiap Yahudi yang mendukung Demokrat menunjukkan kurangnya kesadaran dan ketidaksetiaan yang besar.

Pada Rabu (21/8), Trump bahkan melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa orang-orang Yahudi yang ia maksud tidak setia kepada kaum Yahudi dan tidak loyal kepada Israel.

“Komunitas Yahudi Amerika tidak seperti itu,” bela Biden di depan awak media. “Komunitas Yahudi Amerika memiliki pengetahuan dan keterlibatan yang sangat baik dan mereka datang dari latar belakang dengan nilai-nilai.”

Yahudi Amerika secara historis memberikan suara yang sangat besar untuk Demokrat. Dalam pemilihan paruh waktu 2018, sekitar 79 persen orang Yahudi mendukung kandidat dari Demokrat, menurut Pew Research Center.

Sementara itu, Trump telah membuat beberapa langkah kebijakan pro-Israel yang kontroversial, seperti memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Yang terkini, Trump mendorong Israel untuk tidak membiarkan perwakilan Partai Demokrat, Rashida Tlaib dan Ilhan Omar, masuk ke negara itu.

Banyak dari kebijakannya dikritik oleh kelompok-kelompok Yahudi di seluruh spektrum politik. Union for Reform Yudaism, yang mewakili denominasi terbesar di Amerika Utara, mengecam seruan larangan Trump untuk Tlaib dan Omar.

Matt Boxer, seorang profesor di Universitas Brandeis yang telah mempelajari pola dukungan oleh Yahudi, mengatakan bahwa Yahudi Amerika secara historis mendukung Partai Demokrat karena mereka melihatnya lebih terbuka bagi imigran dan minoritas.

"Ini bukan pertama kalinya dia [Trump] mengatakan sesuatu seperti itu. Sejujurnya, dia tidak tahu apa yang dia bicarakan,” ujar Boxer.

Pada hari yang sama, Biden mengatakan kritikan Trump terhadap Federal Reserve merupakan penyalahgunaan kekuasaan yang merusak kepemimpinan ekonomi global AS.

“Dia berusaha menjebol setiap penghalang rasional yang telah ditetapkan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi sistem dan sekarang dia memburu The Fed,” ujar mantan wakil presiden itu kepada wartawan di Newton.

Trump telah berulang kali mengkritik The Fed dan Gubernurnya, Jerome Powell. Belum lama ini, Trump mendesak bank sentral tersebut untuk memangkas suku bunga setidaknya 100 basis poin dan menggunakan pelonggaran kuantitatif untuk mennyokong pertumbuhan global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper