Kabar24.com, JAKARTA – Sejumlah universitas di Singapura telah membatalkan program pertukaran mahasiswa ke Hong Kong setelah pemerintah memperingatkan warganya untuk menunda perjalanan ke wilayah tersebut.
Dilansir Reuters, penerbitan travel warning tersebut terjadi menyusul berlarut-larutnya aksi demonstrasi pro demokrasi yang telah berlangsung hingga bulan ketiga.
Kementerian luar negeri Singapura pekan lalu memberikan imbauan untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak memiliki kepentingan tinggi ke Hong Kong karena kondisi di sana tidak dapat diprediksi dan dapat berubah menjadi kekerasan dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan.
Universitas-universitas Singapura, seperti National University of Singapore, Nanyang Technological University and Singapore Management University kemudian menyarankan mahasiswanya bahwa pertukaran dan perjalanan ke Hong Kong dibatalkan.
Tiga universitas dan kementerian pendidikan belum memberikan komentar lebih lanjut.
Aksi protes di Hong Kong dimulai pada bulan Juni sebagai penentangan terhadap RUU yang akan memungkinkan tersangka pengadilan ekstradisi ke China untuk diadili di pengadilan yang dikontrol Partai Komunis.
Sejak saat itu, aksi protes meluas menjadi seruan untuk demokrasi yang lebih besar dan menjadi semakin keras, menakuti wisatawan, mengikis kepercayaan bisnis, dan menempatkan Hong Kong di ambang resesi pertama dalam satu dekade.