Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Ingkari Perjanjian Nuklir, Negara-negara Eropa Gelar Pertemuan Darurat

Negara industri maju Eropa menuduh Iran melakukan kegiatan yang tidak konsisten dengan komitmennya berdasarkan Kesepakatan Nuklir 2015 dan menyerukan pertemuan darurat untuk membahas kepatuhan Teheran.
Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menghadiri pertemuan dengan pemimpin dan cendekiawan Muslim di Hyderabad, India, Kamis (15/2/2018)./Reuters-Danish Siddiqui
Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menghadiri pertemuan dengan pemimpin dan cendekiawan Muslim di Hyderabad, India, Kamis (15/2/2018)./Reuters-Danish Siddiqui

Bisnis.com, JAKARTA - Negara industri maju Eropa menuduh Iran melakukan kegiatan yang tidak konsisten dengan komitmennya berdasarkan Kesepakatan Nuklir 2015 dan menyerukan pertemuan darurat untuk membahas kepatuhan Teheran.

Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, Cina, dan Iran adalah pihak yang tersisa dalam kesepakatan yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPoA) yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat tahun lalu.

"Masalah kepatuhan ini harus diatasi dalam kerangka kerja JCPoA dan Komisi Gabungan harus segera dibentuk," ujar para menteri luar negeri Inggris, Prancis dan Jerman, plus diplomat top Uni Eropa seperti dikutip Reuters, Rabu (10/7/2019).

Negara-negara Eropa belum mengambil tindakan untuk menyelesaikan sengketa yang terkandung dalam perjanjian itu, kata para diplomat yang berbicara dengan syarat anonim.

Komisi Bersama, yang diketuai oleh diplomat top Uni Eropa Federica Mogherini, terdiri dari pihak-pihak yang tersisa dalam kesepakatan tersebut dan dibentuk untuk memantau implementasi dan mengatasi berbagai masalah dengan kesepakatan tersebut.

“Iran telah menyatakan bahwa mereka ingin tetap berada dalam JCPoA. Karena itu Iran harus bertindak sesuai dengan kesepakatan JCPoA tanpa penundaan,” menurut para pemimpin negara-negara Eropa.

Perjanjian 2015 menawarkan Iran akses ke perdagangan dunia dengan dicabutnya  sebagian besar sanksi sebagai imbalan atas persetujuan untuk mengekang program nuklirnya.

Masa depan pakta tersebut mulai diragukan sejak tahun lalu ketika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan dan menerapkan kembali sanksi sepihak atas Iran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper