Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Ketum Golkar Mulai Ramai, Rizal Mallarangeng Minta Bamsoet Sabar

Pelaksana Tugas Ketua DPD I Golkar Provinsi DKI Jakarta Rizal Mallarangeng menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto masih harus dilanjutkan.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima kunjungan Ketua Pemuda Muhammadiyah yang baru Sunanto (kanan) saat melakukan pertemuan di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kiri) menerima kunjungan Ketua Pemuda Muhammadiyah yang baru Sunanto (kanan) saat melakukan pertemuan di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dinilai belum waktunya untuk maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Ketua DPD I Golkar Provinsi DKI Jakarta Rizal Mallarangeng.

"Pak Bambang Soesatyo masih muda. Tunggu giliran berikutnya," ujarnya, seperti dilansir dari Tempo, Senin (1/7/2019).

Rizal menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto di partai berlambang beringin itu masih harus dilanjutkan. Airlangga, yang sekarang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian, dipandang lihai membangun konsensus di tengah situasi politik yang sedang gonjang ganjing.

Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, diminta untuk tidak lupa diri.

“Bamsoet jadi Ketua DPR dengan tanda tangan Pak Airlangga. Bahkan, saya juga ikut merekomendasikan dia. Dan di depan saya dia janji untuk tidak menjadi saingan Pak Airlangga," lanjutnya.

Sikap Rizal ini disampaikan menyusul makin kencangnya manuver Bamsoet. Adapun Bamsoet menanggapi santai hal ini.

"Lupa diri? Emang saya pingsan?" ucapnya, Minggu (30/6).

Bamsoet juga menyatakan Rizal seharusnya tidak panik dan, sebagai politisi yang cukup senior, paham situasi. Apalagi, sambung Bamsoet, jabatan yang dipegangnya sekarang adalah sebuah amanah dan bukan hadiah dari Airlangga.

"Saya telah menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Justru saya mengimbau kepada elit partai Golkar, manakala diberikan amanah, ya jalankan dengan baik. Manakala itu tidak dilakukan, maka jangan salahkan jika grasroot mempertanyakannya," tambahnya.

Adapun Musyawarah Nasional (Munas) Golkar rencananya digelar pada Desember 2019, yang salah satu agendanya adalah memilih Ketua Umum baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper