Bisnis.com, JAKARTA—Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku sudah sowan kepada mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla untuk meminta izin selain meminta arahan untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar.
"Ya begitu, kalau kita ingin maju, kita sowan ke para senior-senior. Tidak hanya Pak JK, semua, ada Pak Habibie, ada Pak Akbar, kita menghormati dan meminta nasihat,” ujarnya, Kamis (27/6/2019).
Dia mengatakan bahwa hal terpenting adalah bahwa kontestasi di Partai Golkar nanti ke depan tidak boleh gaduh dan memecah belah.
Bamsoet juga berpendapat bahwa Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tidak perlu dipercepat. Pasalnya, sesuai agenda Munas memang dilaksanakan pada Desember 2019.
"Tidak ada kata percepatan. Kalau kita bicara tahun 2018, itu percepatan. Tapi karena 2019 itu ya memang waktunya Munas,” ujarnya. Dia menambhkan bahwa dalam AD/ART periodisasi itu dihitung dengan tahun, yakni 2014-2019 dan bisa pada Januari atau Desember pada tahun yang sama.
“Itu tergantung kesepakatan pengurus dan daerah. Jadi tidak ada ngomong cepat atau lambat," katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa adanya desakan agar Munas Golkar dipercepat tak perlu ditakuti dan alergi.
"Ini juga yang perlu diluruskan, dan sebetulnya kita berharap tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ada yang menginginkan Munas saat ini, besok, atau lusa, yang penting tidak melanggar daripada ketentuan yang ada dalam AD/ART,” katanya.
Bamsoet menegaskan bahwa dia akan memutuskan maju dalam bursa calon pemilihan Ketua Umum Partai Golkar usai putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Bamsoet pun meminta semua pihak untuk bersabar apakah dirinya akan maju atau tidak.