Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tidak begitu percaya dengan kebenaran informasi mengenai rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional oleh perusuh aksi kerusuhan 22 Mei 2019.
Menurut Fadli tidak tertutup kemungkinan informasi itu hanya untuk pengalihan dari isu kecurangan pemilu. Dugaan itu disampaikan Fadli karena tidak akan mungkin pelaku mengakui kalau dia tengah mengincar seorang pejabat untuk dibunuh.
"Saya gak yakin. Siapa sih yang mau melakukan itu?" kata Fadli di Kompleks Parlemen, Rabu (29/5).
Informasi mengenai rencana pembunuhan empat tokoh nasional diklaim polisi didapatkan dari para tersangka kerusuhan 21-22 Mei lalu, yakni TJ, HK, AF, HZ, IF dan AD.
Dari mereka, polisi memperoleh informasi kalau empat tokoh nasional yang menjadi target adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan bekas Kepala Densus 88 Anti Teror Gories Mere.
Terkait hal itu, Fadli menilai respons terkait informasi itu terlalu berlebihan. Dia pun membandingkan dengan dirinya yang juga sering diancam oleh orang-orang tidak dikenal.
Baca Juga
"Jangan lebay. Siapa? Tunjuk dong orangnya. Polisi itu gampang kok mendeteksi orang mau mentarget. dan orang juga kalau mau mentarget gak akan bilang-bilang. Jangan mengalihkan isu," kata Fadli.
Aparat keamanan mestinya menelusuri kasus kematian beberapa orang dalam aksi unjuk rasa pada tanggal 22 sampai 23 Mei 2019 lalu, kata Fadli.
"Sudahlah narasi-narasi seperti itu rakyat tidak percaya. Yang sekarang harus diprioritaskan itu bagaimana yang meninggal? Apa tanggung jawab negara terhadap 8 orang yang meninggal itu, atau lebih dari 8 orang karena ada yang di Pontianak," kata Fadli.