Bisnis.com, JAKARTA – Para purnawirawan TNI dan Polri pro pasangan Prabowo-Sandi yang tergabung dalam Front Kedaulatan Bangsa mengadakan pertemuan terkait pelaksanaan pemilu 2019. Mereka menyimpulkan terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.
Ketua Front Kedaulatan Bangsa Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengatakan bahwa karena ada kecurangan, mereka siap turun bersama masyarakat pada aksi 22 Mei mendatang.
“Kami membantu bersama-sama akan turun membantu rakyat memperjuangkan menegakkan kedaulatannya,” katanya di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Tyasno menjelaskan bahwa dia bersama 107 purnawirawan yang hadir pada rapat tersebut mempercayai kecurangan pemilu terjadi mulai dari perencanaan hingga penghitungan.
Ini sama seperti klaim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Direktur Komunikasi dan Media BPN Hashim Djojohadikusumo dan timnya sebelumnya sempat mondar-mandir ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membersihkan temuan daftar pemilih tetap (DPT) yang mencurigakan. Jumlah ini mencapai Rp17,5 juta.
Saat itu, KPU berjanji akan memperbaiki. Mendengar komitmen itu, tim BPN percaya. Tapi hingga akhir pemungutan, Hashim tidak mendapat jawaban memuaskan.
Tim kedua pun juga melakukan hal serupa. Mereka melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adanya keterlibatan petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), gubernur, hingga kepolisian. Hasilnya pun serupa.
Melihat kondisi ini, Tyasno mengajak masyarakat untuk bersama-sama untuk menyelamatkan kedaulatan dan masa depan bangsa.
“Kami mengajak para purnawirawan TNI Polri tetap konsisten sebagai patriot bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam kondisi damai maupun genting demi bangsa dan negara,” jelasnya.