Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menganggap petugas Pemilu 2019 ada yang meninggal karena racun disanggah Komisi Pemilihan Umum RI.
Seperti ditulis Harian Jogja, Senin (6/5/2019), kecurigaan adanya penyebab lain yang mengakibatkan ratusan petugas KPPS meninggal dunia karena mengawal Pemilu diutarakan politikus Fahri Hamzah.
Fahri mendorong adanya investigasi mendalam soal banyaknya anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara yang meninggal usai bertugas pada Pemilu 2019. Menurutnya, kejadian meninggalnya ratusan petugas KPPS bisa jadi dikarenakan banyak hal.
Usai menerima kehadiran sejumlah relawan pendukung Capres - Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Fahri mengaku mendapat informasi soal kemungkinan adanya petugas KPPS yang meninggal karenakan diracun dan juga kemungkinan lainnya.
Komisioner KPU RI Viryan tak sependapat dengan pernyataan Fahri. Menurut Viryan, lebih baik Fahri langsung menanyakan dan berkunjung ke keluarga petugas yang wafat.
"Kami sih sudah datang ke beberapa keluarga korban. Apakah yang bersangkutan sudah pernah takziah ke keluarga korban?" kata Viryan Azis di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Baca Juga
KPU disebut Viryan tidak mungkin sengaja menyebabkan petugas Pemilu sakit bahkan meninggal dunia. Dia juga menyebut lembaganya sudah melakukan antisipasi sejak awal.
Antisipasi yang dilakukan KPU adalah dengan mengurangi jumlah pemilih per TPS, dari yang awalnya 700 menjadi hanya 300 pemilih.
KPU juga telah menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perpanjangan waktu penghitungan suara di TPS hingga maksimal 12 jam pascahari pemungutan suara.
"Saya pikir dari segi durasi sudah cukup memadai, namun juga demikian petugas yang meninggal terjadi lagi dan memang ini hal yang tidak kita inginkan," kata Viryan.
Sementara itu, melalui akun Twitternya, Fahri juga sempat menyebut tidak ada orang meninggal karena capek. Hal Itu ia sampaikan melalui akun twitter @Fahrihamzah pada Minggu (5/5) pukul 07.01.
Tidak ada orang meninggal karena capek. Tidak ada orang capek lalu bunuh diri. Pekerja Romusha dan perbudakan tidak mati. Mati kalau disiksa atau setelah tahunan kerja paksa. Kemarin keluarga saya bikin kondangan..seminggu capek..lalu sehat dan bahagia. #AdaApaDiTPS
— #ArahBaru2019 (@Fahrihamzah) May 5, 2019