Kabar24.com, JAKARTA — Mayoritas warga negara Indonesia atau WNI di Washington DC, Amerika Serikat, masih menghendaki Presiden Joko Widodo terus memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan.
Keinginan itu terekam dalam pemungutan suara Pilpres 2019 yang digelar Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Washington DC.
Jokowi yang bertandem dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin menang telak di Ibu Kota AS itu.
Jokowi-Ma’ruf dicoblos oleh 1.114 WNI yang memiliki hak pilih di Washington DC dan sekitarnya. Adapun, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno hanya meraup 352 coblosan WNI setempat.
“Total suara sah sebanyak 1.466 dan suara tidak sah 70. Total suara sah dan tidak sah 1.536,” kata Ketua PPLN Washington DC Andang Purnama saat memaparkan hasil penghitungan suara di Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Meski demikian, tingkat partisipasi WNI tidak terlalu mengembirakan. PPLN Washington DC mencatat sedikitnya 2.507 WNI masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Dengan tambahan 83 orang dalam daftar pemilih tambahan (DPTb) dan 104 orang dalam daftar pemilih khusus (DPK), pemilih di Washington DC berjumlah 2.694 jiwa. Artinya, hanya 57,02% WNI setempat yang mencoblos dalam Pilpres 2019.
YANGON DAN HANOI
Kemenangan Jokowi-Ma’ruf juga terdata di Yangon, Myanmar. Kontestan Pilpres 2019 nomor urut 01 tersebut memperoleh 151 suara, sedangkan Prabowo-Sandi 51 suara.
Angka golput di Yangon jauh lebih rendah dari Washington DC. PPLN Yangon mencatat 205 WNI menggunakan hak pilihnya atau 66,34% dari gabungan DPT dan DPTb yang berjumlah 309 orang.
WNI di Hanoi, Vietnam, pun memberikan kemenangan kepada Jokowi-Ma’ruf. Dari 224 suara sah, sebanyak 161 suara terdistribusi ke Jokowi-Ma’ruf, sisanya 63 suara digenggam oleh Prabowo-Sandi.
PPLN Hanoi mencatat 366 WNI memiliki hak pilih, masing-masing 300 orang dalam DPT, 35 orang dalam DPTb, dan 31 orang dalam DPK.
Di Jakarta, Sabtu, PPLN Washington DC, Yangon, dan Hanoi mempresentasikan hasil penghitungan suara dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional yang digelar Komisi Pemilihan Umum. Tabulasi dari luar negeri mengawali proses rekapitulasi yang bermuara pada penetapan hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei.
