Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Inggris Jemput Paksa Pendiri Wikileaks Julian Assange di Kedutaan Ekuador

Pendiri Wikileaks Julian Assange dijemput paksa di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris.
Pendiri WikiLeaks Julian Assange terlihat di dalam mobil polisi setelah ditangkap oleh Kepolisian Inggris di luar Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, Kamis (11/4/2019)./Reuters-Henry Nicholls
Pendiri WikiLeaks Julian Assange terlihat di dalam mobil polisi setelah ditangkap oleh Kepolisian Inggris di luar Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, Kamis (11/4/2019)./Reuters-Henry Nicholls

Bisnis.com, JAKARTA -- Polisi Inggris menjemput paksa pendiri Wikileaks, Julian Assange, di Kedutaan Besar Ekuador di London melalui surat perintah ekstradisi dari Pemerintah Amerika Serikat. Penangkapan itu mengakhiri keberadaan Assange selama 7 tahun di sana.

Seperti dilansir dari CNN.com, Jumat (12/4/2019), video menunjukkan Assange yang berjanggut panjang berteriak dan memberi isyarat penolakan ketika beberapa petugas mendorongnya ke dalam mobil polisi London yang tengah menunggu. Kepolisian Metropolitan London menyatakan dia ditangkap atas tuduhan menolak menyerahkan diri di Inggris sejak 2012 atas permintaan Pemerintah AS.

Pengusiran itu juga dilakukan setelah Ekuador membatalkan pemberian suaka terhadap Assange. Pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador mengundang pihak berwenang ke kedutaan karena Assange dinilai berperilaku buruk.

Departemen Kehakiman (Depkeh) AS mengkonfirmasi Assange telah didakwa dengan tuduhan tunggal berkonspirasi untuk mencuri rahasia militer bersama Chelsea Manning. Manning merupakan mantan analis intelijen Angkatan Darat AS yang memasok ribuan dokumen rahasia ke WikiLeaks.

Assange dituduh berkonspirasi "untuk membantu Manning dalam memecahkan kata sandi" sistem komputer Departemen Pertahanan (Dephan) AS yang tergolong rahasia. Tetapi, dia belum didakwa berdasarkan Undang-Undang Spionase, seperti yang ditakutkan oleh pendukungnya. Langkah itu kemungkinan akan memicu protes dari para pendukung kebebasan berbicara.

Hubungan antara Assange dan staf Kedubes Ekuador dilaporkan memburuk. Pejabat Ekuador mengklaim pendiri WikiLeaks itu berperilaku tidak pantas selama tinggal di sana.

Dalam pernyataan resmi yang ditayangkan melalui video, Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan negaranya telah mencabut suaka kepada Assange karena kelakuannya yang tidak sopan dan agresif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper