Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) Arief Budiman mengatakan pihaknya masih menunggu hasil investigasi komisioner terkait skandal sudah dicoblosnya surat suara di Malaysia.
"Kita belum mengambil kesimpulan apa-apa. Bawaslu dan KPU sudah bertemu, berkoordinasi, bahkan sudah mengirim tim ke Kuala Lumpur. Kita tunggu dulu nanti nanti hasil investigasinya seperti apa," katanya di kantor KPU, Jumat (12/4/2019).
Dia mengatakan hasil temuan Komisioner Bawaslu dan KPU akan menjadi dasar untuk tindak lanjut kasus tersebut sesuai peraturan perundang-undangan.
Jika ada pihak yang terbukti salah, maka harus diproses sesuai hukum yang berlaku saat ini. Arief menuturkan pihaknya masih menginvestigasi apakah surat suara tersebut merupakan logistik yang dikirim oleh KPU atau pihak lain.
"Hari ini baru akan diverifikasi itu kantongnya siapa. Kantong kita [KPU] atau bukan," jelasnya.
Dia mengatakan hari pemungutan suara di Malaysia akan dilaksanakan pada Minggu (14/4/2019). Kemudian, akan ada beberapa kali gelombang pengiriman surat suara. Jika pengiriman via pos selesai, tinggal menunggu pengiriman balik ke Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
KPU dan Bawaslu menargetkan proses investigasi dan verifikasi kasus tersebut segera selesai dalam waktu dekat.
"Kami tidak ambil kesimpulan dulu, kita tunggu hasil pengecekan dari KPU dan Bawaslu baru nanti disampaikan. Enggak ada target, targetnya laporannya harus cepat selesai," imbuh Arief.
Anggota Bawaslu Fritz Siregar mengatakan pihaknya telah melakukan pengamanan dan menyita kertas suara yang telah dicoblos.
Kemudian, dari hasil penelusuran itulah baru nanti Bawaslu bisa menyampaikan hasil temuan dari masyarakat.
"Itu kan harus dari hasil investigasi dan hasil kajian bersama dengan KPU dan teman-teman dari Kemlu, karena kan prosesnya itu kan berada di KBRI dan juga bersama dengan teman-teman dari PPLN," kata Fritz.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video surat suara untuk pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan salah satu Caleg Partai NasDem yang telah dicoblos di Malaysia.