Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud MD Pertanyakan Tujuan Amien Rais Serukan People Power

Penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mempertanyakan tujuan Amien Rais menyerukan people power jika dianggap ada kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2019.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kiri) menunjukkan barang bukti media sosial di Polres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019). Mahfud MD melaporkan akun Twitter atas nama @KakekKampret_ terkait kasus pencemaran nama baiknya. ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kiri) menunjukkan barang bukti media sosial di Polres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2019). Mahfud MD melaporkan akun Twitter atas nama @KakekKampret_ terkait kasus pencemaran nama baiknya. ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mempertanyakan tujuan Amien Rais menyerukan people power jika dianggap ada kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2019.

"People power itu untuk apa? Kita punya mekanisme hukum," ujar Mahfud di Kantor KPU, Rabu (10/4/2019).

Mahfud menganggap KPU mustahil melakukan kecurangan dengan mengatur perolehan suara pasangan calon presiden. Kata dia, dari segi mekanisme dan undang-undang hal itu mustahil terjadi. "Tidak mungkin," kata dia.

Seruan Amien Rais itu disampaikan saat berorasi di depan massa yang berunjuk rasa di kantor KPU, 31 Maret 2019. Amien mengatakan tidak akan menempuh jalur hukum jika Prabowo - Sandiaga Uno kalah melawan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 akibat kecurangan yang terstruktur dan massif, tapi akan menggalang people power.

Mahfud MD dan sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan hari ini mendatangi kantor KPU untuk memberi dukungan moral kepada mereka.  Suluh Kebangsaan melihat ada sejumlah gangguan yang melanda penyelenggara pemilu.

"Kami masih melihat adanya gangguan-gangguan sehingga KPU perlu kami datangi dan kami dukung,” kata Mahfud MD. Dia menyebut gangguan itu berupaya mendelegitimasi KPU sebagai lembaga independen.

Selain Mahfud MD yang menjadi penggagas gerakan, tokoh lain yang hadir adalah Alisa Wahid, mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah, Rektor Universitas Al Azhar Asep Saefuddin, Rhenald Kasali, HS Dilon, Romo Hariyanto dan lain-lain.

Mahud mengatakan dukungan dari Gerakan Suluh Kebangsaan untuk membangkitkan moril KPU agar tidak takut dengan ancaman people power. "Rakyat bersama mereka, kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah (ayo) kita jaga pemilu kita ini."

Mahfud mengingatkan people power tidak dikenal dalam hukum tata negara Indonesia. Bahkan langkah itu tidak diperbolehkan oleh perundang-undangan. 

Mahfud bercerita people power akan berhasil jika target demonstrasi itu bersalah. Untuk konteks Pemilu 2019, kata dia, tidak terpenuhi syarat keberhasilan tersebut.

“Karena mekanisme hukum penyelesaian sengketa sudah tersedia.” 

Mahfud mengatakan perangkat kelembagaan sudah ada semua.

 “Jadi kita punya hukum sendiri. Pemilu ini akan baik," tutur dia.

Ketua KPU RI Arief Budiman mengapresiasi dukungan yang diberikan sejumlah tokoh tersebut. Melalui dukungan tersebut, Ia berharap para tokoh bangsa tersebut meneruskan informasi dari KPU kepada masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper