Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Tak Pernah Percaya Hasil Survei karena Memihak

Prabowo Subianto lebih percaya hasil survei internal karena lebih valid daripada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga. Hal itu seperti tampak di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Calon Presiden Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Rabu (13/3/2019)/tim media Prabowo-Sandi
Calon Presiden Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Rabu (13/3/2019)/tim media Prabowo-Sandi

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden Prabowo Subianto menegaskan diri tidak percaya pada hasil survei elektabilitas terkait pilpres yang dirilis sejumlah lembaga belakangan ini. Apalagi hasilnya selalu menempatkan dirinya kalah dari lawan politiknya.

Itu Prabowo pastikan saat melihat berbagai sambutan meriah dari masyarakat di berbagai daerah yang dikunjungi. Dia mengaku optimistis memenangi pemilihan presiden 2019.

“Memang survei-survei selalu taruh kita paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar,” katanya saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau melalui keterangan pers, Rabu (13/3/2019).

Prabowo menjelaskan bahwa semua survei menggunakan responden yang sedikit, paling banyak 2.000 orang. Padahal, jumlah warga Indonesia mencapai ratusan juta.

Tak percaya hasil survei sejumlah lembaga bukan berarti Prabowo tak memiliki hitungan sendiri berapa tingkat elektabilitasnya. Prabowo mengatakan dirinya lebih percaya pada hasil survei yang dilakukan oleh internal Koalisi Adil Makmur.

“Kita diem-diem punya survei juga, tapi kita belum umumkan, belum mau. Kenapa belum mau umumkan? Jangan sampai kita lengah,” jelasnya.

Bagi Prabowo, hasil survei internal itu lebih valid daripada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga. Hal itu seperti tampak di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat itu, lembaga survei memprediksi calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menang dan rivalnya, Anies Baswedan, tersingkir pada putaran pertama.

Namun, hasil Pilkada menunjukkan hasil yang berbeda dan tak sesuai dengan prediksi lembaga survei.

Hal serupa juga terjadi di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah. Saat itu, paslon Sudrajat-Saikhu dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dua paslon yang tak diunggulkan oleh hasil survei justru mendapatkan perolehan suara yang signifikan.

“Saudara-saudara tahu bagaimana rakyat bisa memenangkan DKI Jakarta. Jika saudara ingin perubahan, ingin berdikari, ingin Indonesia adil dan makmur, ingin kekayaan bangsa dinikmati seluruh rakyat, karena itu kita tidak boleh lengah. Jangan kita kumpul-kumpul dan teriak-teriak di sini, tapi kita harus ke TPS kita harus jaga TPS,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper