Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WNI Korban Ethiopian Airlines Bekerja untuk PBB

Kementerian Luar Negeri menyataka bahwa WNI yang menjadi korban Ethiopian Airlines bekerja untuk World Food Programme. Pesawat tersebut jatuh di dekat Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019).
Warga berjalan di dekat puing pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 yang jatuh di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri
Warga berjalan di dekat puing pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 yang jatuh di dekat Kota Bishoftu, 62 kilometer dari tenggara Ibukota Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019)./REUTERS-Tiksa Negeri

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa satu Warga Negara Indonesia yang turut menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines merupakan staf World Food Programme, salah satu badan PBB.

Seperti dilansir Antara, Senin (11/3/2019), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) itu adalah seorang perempuan yang tinggal di Roma, Italia. 

WNI tersebut menjadi 1 dari 157 korban tewas kecelakaan Ethiopian Airlines, yang jatuh pada Minggu (10/3) di dekat Addis Ababa, Ethiopia. Pesawat yang menuju Nairobi, Kenya itu jatuh tak lama setelah lepas landas.

Terkait dengan peristiwa itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.

Duta Besar RI di Roma Esti Andayani juga sudah bertemu dengan keluarga WNI yang menjadi korban dan menyampaikan duka cita mendalam. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan keluarga korban dan KBRI di Addis Ababa serta kantor World Food Programme (WFP) di Roma.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa 157 korban tewas dalam kecelakaan tersebut setidaknya berasal dari 30 negara, termasuk Indonesia. Selain itu, ada warga Kenya sebanyak 32 orang; Kanada 18 orang; Ethiopia 9 orang; China, Italia, dan AS masing-masing 8 orang; Prancis dan Inggris 7 orang; Mesir 6 orang; Jerman 5 orang; India dan Slovakia 4 orang; Austria, Rusia, dan Swedia 3 orang; Spanyol, Israel, Maroko, dan Polandia 2 orang.

Kemudian, masing-masing 1 warga Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yaman, Nepal, Nigeria, Indonesia, dan seseorang dengan paspor PBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper