Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa satu Warga Negara Indonesia yang turut menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines merupakan staf World Food Programme, salah satu badan PBB.
Seperti dilansir Antara, Senin (11/3/2019), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) itu adalah seorang perempuan yang tinggal di Roma, Italia.
WNI tersebut menjadi 1 dari 157 korban tewas kecelakaan Ethiopian Airlines, yang jatuh pada Minggu (10/3) di dekat Addis Ababa, Ethiopia. Pesawat yang menuju Nairobi, Kenya itu jatuh tak lama setelah lepas landas.
Terkait dengan peristiwa itu, Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.
Duta Besar RI di Roma Esti Andayani juga sudah bertemu dengan keluarga WNI yang menjadi korban dan menyampaikan duka cita mendalam. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan keluarga korban dan KBRI di Addis Ababa serta kantor World Food Programme (WFP) di Roma.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa 157 korban tewas dalam kecelakaan tersebut setidaknya berasal dari 30 negara, termasuk Indonesia. Selain itu, ada warga Kenya sebanyak 32 orang; Kanada 18 orang; Ethiopia 9 orang; China, Italia, dan AS masing-masing 8 orang; Prancis dan Inggris 7 orang; Mesir 6 orang; Jerman 5 orang; India dan Slovakia 4 orang; Austria, Rusia, dan Swedia 3 orang; Spanyol, Israel, Maroko, dan Polandia 2 orang.
Baca Juga
Kemudian, masing-masing 1 warga Belgia, Djibouti, Irlandia, Mozambik, Norwegia, Arab Saudi, Rwanda, Sudan, Somalia, Serbia, Togo, Uganda, Yaman, Nepal, Nigeria, Indonesia, dan seseorang dengan paspor PBB.