Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri meluncurkan program pelatihan bisnis bagi pengungsi Palestina yang berada di Amman, Yordania.
Dalam pidato pembukaan yang dikutip dari rilis resmi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan program pelatihan ini merupakan salah satu upaya Indonesia untuk memperkuat bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaan.
"Membangun bangsa Palestina bukanlah perkara mudah. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam satu malam. Dibutuhkan kondisi yang kondisif, serta dukungan internasional baik dalam bidang ekonomi, pembangunan maupun pengembangan kapasitas," ungkapnya.
Retno saat membuka program bertajuk "Internasional Training of Trainers on Business Planning for Women in Refugee Camps: Women Empowerment to Achieve Sustainable Development Goals" di Amman, Yordania, Selasa (5/3/2019).
Ini bukan kali pertama Indonesia memberikan asistensi untuk pengembangan kapasitas.
Sejumlah bidang telah menjadi sasaran bantuan Indonesia, di antaranya pengembangan usaha mikro dan kecil menengah, pemberdayaan perempuan, pendanaan mikro, dan pelestarian lingkungan hidup.
Baca Juga
Terkait dengan pemberdayaan perempuan, Menlu RI secara khusus menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan Palestina tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, namun juga akan memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa Palestina.
Pelatihan bisnis untuk perempuan di kamp pengungsi akan dilaksanakan di Amman pada tanggal 5-8 Maret 2019.
Pelatihan terdiri dari 30 peserta dari berbagai lembaga penanganan pengungsi di Palestina dan Yordania, termasuk UNRWA Palestina, UNRWA Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), East Jerusalem Young Men Christian Association (YMCA), Women’s Centre Al Thouri Silwan, dan WAFAA Group-Palestine.
Tenaga ahli untuk pelatihan berasal dari Global Entrepreunership Network (GEN) Indonesia, yang berada di bawah Ciputra Foundation dan memiliki kemitraan dengan Queen Rania Foundation di Yordania.
Program ini diharapkan dapat membantu membuka akses para pengungsi Palestina ke lembaga pembiayaan dan pengembangan UMKM.