Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Minta Maaf ke Mbah Moen, Tetap Ada yang Laporkan Fadli Zon ke Polisi

Permintaan maaf Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kepada KH Maimun Zubair terkait puisinya yang dianggap menyindir bertajuk "Doa yang Tertukar", rupanya belum menyelesaikan masalah.
Rizka Ananda dan Gifari Shadad Ramadhan/Doc Humas
Rizka Ananda dan Gifari Shadad Ramadhan/Doc Humas

Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan maaf Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon kepada KH Maimun Zubair terkait puisinya yang dianggap menyindir bertajuk "Doa yang Tertukar", rupanya belum menyelesaikan masalah.

Rizka Ananda dan Gifari Shadad Ramadhan yang mengaku sebagai perwakilan kaum milenial, tetap mengadukan kasus dugaan penghinaan ulama sepuh yang akrab disapa Mbah Moen ini ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Selasa (19/02/2019).

“Sebelumnya Bapak yang terhormat Fadli Zon tegas menyatakan tidak mau meminta maaf. Sekarang ia minta maaf, tapi menuduh ada yang menggoreng isu ini. Jujur kami ini bingung, sebenarnya mau beliau itu apa?” ungkap Nanda dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.

Nanda membenarkan pendapat Fadli Zon, bahwa kita layaknya menghormati Mbah Moen seperti anak muda menghormati orang yang lebih tua. Tetapi menurutnya ia tidak melihat ketulusan itu di permohonan maaf politisi Gerindra tersebut.

“Padahal bagi saya pribadi, Mbah Moen bukan hanya tokoh agama Islam. Tapi juga guru bangsa yang mengajarkan kita hidup rukun beragama. Saya pribadi sebagai seorang non-muslim pun juga sangat menghormati beliau,” papar Nanda.

Gifari Shadad Ramadhan membenarkan bahwa pengaduan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan keresahan publik.

Namuni ia tidak ingin orang merespon persoalan ini dengan cara yang sama, yang menurutnya jauh dari sopan santun, apalagi sebagai publik figur.

“Dengan alasan apapun, kami merasakan bahwa yang dilakukan Bapak Fadli Zon sudah sangat meresahkan dan kami menentang itu. Tetapi kami juga tidak ingin menyindir, memaki, dan menuduh di medsos seperti beliau," jelas Gifari.

"Karena itu, kami menempuh jalur yang kami pikir sudah seharusnya. Sebagai negara hukum, kami memilih jalur hukum,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper