Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo tiba di Arab Saudi pada Minggu (13/1/2019) malam dalam lanjutan kunjungannya ke TiBisnismur Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Pompeo dikabarkan membahas kasus jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi dan mendesak Kerajaan Saudi untuk terus menyelidiki dan meminta pelaku pembunuhan bertanggung jawab.
Pompeo yang tiba di Riyadh disambut di bandara oleh mantan menteri luar negeri yang kini menjabat sebagai menteri luar negeri urusan luar negeri Adel al-Jubeir. Kedatangannya juga disambut oleh Duta Besar Arab Saudi untuk AS Pangeran Khalid bin Salman serta Wakil Duta Besar AS untuk Saudi Christopher Henzel.
Kedua pihak kemudian melakukan pertemuan selama satu jam. Menurut rilis resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS, Pompeo dan pejabat Saudi membahas ketegangan dengan Iran, konflik di Suriah, Yaman, Libya dan Afghanistan serta kasus Khashoggi.
"Menlu Pompeo menekankan pentingnya Arab Saudi melanjutkan penyelidikan terhadap pembunuhan Jamal Khashoggi untuk memastikan fakta, menilai informasi, dan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat," tulis Deplu sebagaimana diberitakan Reuters, Senin (14/1/2019).
Pompeo juga diagendakan bertemu dengan Putra Mahkota kerajaan Mohammed bin Salman, penguasa de facto yang dikenal di Barat sebagai MbS, untuk membahas penyelidikan kematian Khashoggi.
Baca Juga
Kematian jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi yang hilang saat mengunjungi konsulat Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober lalu masih menyisakan sekelumit misteri. Pihak berwenang Turki menyebut jasad Khashoggi dimutilasi oleh sekelompok tim agen. Adapun keberadaan jasadnya hingga kini masih belum diketahui.
Turki mengindikasikan terdapat pejabat tinggi Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis berusia 59 tahun itu. Salah satu pejabat yang terlibat disebut sebagai orang dekat MbS, membuat dunia internasional mengarahkan kecurigaan kepada sang putera mahkota. Hal ini diperburuk dengan status Khashoggi yang merupakan kritikus MbS.
Pihak kerajaan telah menyangkal tuduhan tersebut dan mengaku telah menahan pihak yang bertanggung jawab. Beberapa waktu lalu, kantor berita pemerintah Saudi mengumumkan bahwa 11 tersangka pembunuhan telah diadili dan 5 di antaranya diancam dengan hukuman mati.