Kabar24.com, JAKARTA – Kepolisian provinsi Jiangsu, China, memulai penyelidikan menyusul laporan penggunaan vaksin polio yang telah kedaluwarsa terhadap 145 anak.
Seperti dilansir Reuters dari harian Global Times mengabarkan bahwa vaksin ini diberikan ke anak-anak pada 7 Januari 2019. Padahal, tanggal kedaluwarsa vaksin tercatat pada 11 Desember 2018.
Otoritas pemerintah setempat telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki masalah ini setelah sejumlah warga Jiangsu termasuk orang tua anak-anak yang menerima vaksin berkumpul di luar kantor Distrik Jinhu pada Jumat (11/1/).
Sementara itu, kepolisian menyatakan tiga tersangka terkait vaksin kedaluwarsa ini telah diamankan, selain 17 orang lainnya yang dinyatakan bersalah.
China, yang telah berulang kali berjanji untuk menindak perusahaan dan pejabat yang terlibat dalam skandal makanan dan obat-obatan, pada hari Minggu mengatakan keamanan dan kesehatan pangan akan menjadi prioritas utama kampanye anti-korupsi tahun ini.
Kasus seputar penggunaan vaksin di China ini bukan yang pertama terjadi. Tahun lalu, produsen vaksin China Changsheng Bio-technology Co Ltd menghadapi ancaman denda 9,1 miliar yuan menyusul skandal vaksin.
Changseng Bio-technology bersalah setelah terbukti memalsukan data untuk vaksin rabies.