Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Trump Sabar Menunggu Anggaran Pembangunan Tembok Perbatasan

Presiden AS Donald Trump menyatakan akan sabar menunggu hingga dia mendapatkan pendanaan untuk tembok perbatasan dengan Meksiko yang nilainya US$5 miliar.
Pekerja AS membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko, seperti terlihat dari Tijuana, Meksiko, Selasa (11/12/2018)./Reuters-Carlos Garcia Rawlins
Pekerja AS membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko, seperti terlihat dari Tijuana, Meksiko, Selasa (11/12/2018)./Reuters-Carlos Garcia Rawlins

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump menyatakan akan sabar menunggu hingga dia mendapatkan pendanaan untuk tembok perbatasan dengan Meksiko yang nilainya US$5 miliar.

Trump juga menyalahkan Nancy Pelosi, anggota DPR AS dari Partai Demokrat yang diperkirakan akan menjadi juru bicara DPR mulai tahun depan.

Pelosi disebut bertanggung jawab terhadap government shutdown (penutupan pemerintah) yang terjadi karena dia lah yang mengambil keputusan. Government shutdown yang sudah berjalan sejak sebelum Natal 2018 disebabkan oleh tidak adanya kesepakatan antara Pemerintah AS dengan Kongres terkait anggaran pembangunan tembok itu.

"[Saya akan menunggu] Selama yang dibutuhkan," ujar Trumo di sela-sela kunjungannya ke Irak, seperti dilansir Reuters, Kamis (27/12/2018).

Dia mengklaim rakyat AS menuntut dibangunnya tembok perbatasan.

Pembangunan tembok ini merupakan bagian dari kampanye Trump dalam Pilpres AS pada 2016, yang disebutnya sebagai upaya mengontrol imigran ilegal. Dia juga berjanji Meksiko bakal membayar pembangunannya.

Namun, negara tetangga di selatan AS itu menolak membayar pembangunannya. Trump pun mulai meminta anggaran dari pajak untuk membangun proyek tersebut.

Government shutdown yang terjadi mempengaruhi sekitar 800.000 pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Departemen Transportasi, dan berbagai instansi lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper