Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tunjuk Juru Bicara Kemlu AS Sebagai Dubes PBB

Presiden Donald Trump akan menominasikan juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert sebagai Duta Besar (Dubes) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo./Pool via Reutes-Brendan Smailowski
Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo./Pool via Reutes-Brendan Smailowski

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump akan menominasikan juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert sebagai Duta Besar (Dubes) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seorang sumber pemerintah menginformasikan kepada Reuters pada Kamis (6/12/2018).

Keputusan tersebut akan diumumkan pada Jumat pagi (7/12/2018) waktu setempat, sambung sumber itu. Jika terpilih, ia akan menggantikan posisi Nikki Haley yang mengumumkan pengunduran dirinya pada Oktober lalu.

Hingga saat ini, belum ada respon resmi dari Gedung Putih dan Kemlu terkait pemberitaan tersebut.

Nauert (48), adalah mantan pembawa berita dan koresponden Fox News Channel. Berbeda dengan Nikki Haley yang merupakan mantan Gubernur Carolina Selatan, Nauert tidak memiliki pengalaman di bidang politik maupun pembuatan kebijakan.

Pengalamnnya di hubungan internasional baru ia peroleh saat menjabat sebagai sebagai juru bicara Kemlu sejak April 2017. Ia kemudian ditunjuk sebagai wakil menteri luar negeri untuk diplomasi dan urusan publik sementara.

Pengangkatan Nauert sendiri memerlukan persetujuan Senat terlebih dahulu. Jika resmi terpilih, ia dipekirakan akan menghadapi banyak tantangan. Termasuk memperjuangkan kepentingan AS yang ingin menekan pengaruh Iran di Timur Tengah dan meyakinkan PBB untuk melanjutkan sanksi terhadap Korea Utara.

Adapun kebijakan administrasi Trump terhadap PBB sejauh ini terbilang kritis. Trump pernah mengeluh soal besarnya biaya yang dikeluarkan Washington untuk PBB. Ia juga mengkritik kerja PBB yang menurutnya hanya berfokus pada birokrasi dan proses dibanding berorientasi hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper