2. Menculik Perdana Menteri Lebanon
Beberapa sumber diplomatik Arab Saudi mengatakan, Qahtani melakukan penculikan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri tahun lalu.
Saat itu Arab Saudi sangat marah pada ketidakmampuan Hariri, seorang Muslim Sunni dan seorang sekutu Saudi, untuk menghadapi saingan regional mereka Iran dan Hizbullah, gerakan paramiliter Syiah di Lebanon. Hariri termasuk dalam pemerintahan koalisi multi-partai yang sama dengan Hizbullah.
Saudi cemas karena Hariri gagal menyampaikan pesan kepada penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, untuk berhenti mengganggu Lebanon dan Yaman.
Hariri mengklaim bahwa ia telah menyampaikan pesan Saudi, tetapi seorang informan, yang ditugaskan Qahtani di lingkaran Hariri, memberi bocoran bahwa ia belum melakukannya.
Arab Saudi mengundang Hariri ke Riyadh untuk bertemu dengan MBS. Setelah kedatangannya pada 3 November 2017, tidak ada keturunan pangeran atau pejabat Saudi, seperti biasanya akan menyambut seorang perdana menteri dalam kunjungan resmi. Hariri kemudian menerima panggilan bahwa pertemuan dengan putra mahkota akan terjadi pada hari berikutnya di kompleks kerajaan.
Ketika Hariri tiba, ia diantar ke sebuah ruangan di mana Qahtani menunggunya dengan tim keamanan, menurut tiga sumber Arab yang mengetahui insiden itu.
Tim keamanan menahan Hariri, sementara Qahtani mengancam kemudian memaksanya untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh saluran TV milik Saudi.
"Dia (Qahtani) memberitahunya Anda tidak punya pilihan selain mengundurkan diri dan membaca pernyataan ini," kata salah satu sumber."Qahtani mengawasi interogasi dan mengancam Hariri."
Sumber lain mengatakan, karena intervensi Presiden Prancis Emmanuel Macron, Hariri dibebaskan setelah muncul kecaman internasional.
Pejabat Lebanon menegaskan kepada Reuters bahwa intervensi cepat Macron memastikan kembalinya Hariri.
Para pejabat Saudi tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar tentang kronologi kejadian atau keterlibatan Qahtani. Pejabat Prancis menolak berkomentar ketika ditanya tentang peran Qahtani.