Bisnis.com, JAKARTA - Gerakan Arus Baru Indonesia atau Garbi yang merupakan inisiasi mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera(PKS) Anis Matta mulai memiliki banyak pengikut. Pekan depan, pemuda Sumatra Utara dan Aceh akan deklarasi Garbi di beberapa kota.
Politisi PKS yang juga sering menghadiri peresmian Garbi daerah, Mahfudz Siddiq menceritakan asal-usul aksi ini dimulai pada 2014, ketika Anis ingin menggerakkan anak muda melalui cara baru.
Sejak peresmian di Makassar, Sulawesi Selatan setelah wacana matang, mulai banyak daerah mengikuti jejak yang sama.
“Saya punya kalkulasi sampai akhir 2018 kemungkinan besar akan muncul sekitar 15 provinsi,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (24/10/2018).
Meski memiliki niat yang baik, Garbi saat ini dipandang apriori oleh petinggi partai yang baru. Padahal, jelas Mahfudz, awal pembahasan ide ini banyak pengurus partai yang sejalan dan cukup intens membicarakan gerakan ini.
“Bahkan Garbi dianggap ide sempalan. Tapi teman-teman yang anggap ini ide bagus dan kontributif bagi bangsa dan negara, dikembangkan terus sampai wadah perjuangan,” ucapnya.
Baca Juga
Mahfudz berharap pengurus PKS sekarang tidak perlu berpandangan sinis kepada Garbi.
Hal ini karena ide utama Garbi menjadikan pemuda sebagai aktivis aktif yang memajukan Indonesia. Ormas ini juga tidak akan menjadi partai baru pecahan PKS karena memiliki jalannya sendiri.
“Contohnya mereka libatkan kepala daerah untuk terjemahkan Garbi agar program pembangunan di tingkat daerah bisa melejitkan potensi dan capaian mereka. Saya lihat mereka akan gunakan trek ini,” ungkap Mahfudz.