Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jamal Khashoggi Tewas, Penasehat Erdogan Ragukan Arab Saudi

Penasehat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yaitu Yasin Aktay, meragukan pernyataan pemerintah Arab Saudi bahwa jurnalis Jamal Khashoggi tewas terbunuh dalam perkelahian melawan sejumlah orang Saudi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA – Penasehat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yaitu Yasin Aktay, meragukan pernyataan pemerintah Arab Saudi bahwa jurnalis Jamal Khashoggi tewas terbunuh dalam perkelahian melawan sejumlah orang Saudi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.

“Orang bakal merasa keheranan bagaimana bisa terjadi perkelahian antara 15 orang yang ahli berkelahi melawan seorang Khashoggi yang berusia 60 tahun, sendiri, tidak berdaya,” kata Yasin Aktay, penasehat Presiden Erdogan di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, seperti dilansir Reuters pada Senin (22/10/2018).

Menurut Aktay penjelasan dari pemerintah Arab Saudi justru menimbulkan pertanyaan baru. Aktay menuliskan pendapatnya itu dalam artikel di media Yeni Safak, yang telah melansir berita ini dengan sebagiannya bersumber dari polisi dan intelijen Turki.

“Semakin kita berpikir soal itu, semakin terasa kecerdasan kita sedang diolok-olok,” kata dia.

Pemerintah Arab Saudi melontarkan pernyataan mengakui Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis Washington Post, tewas di kantor Konjen Saudi di Istanbul setelah selama dua pekan membantahnya.

Awalnya, Saudi mengatakan Khashoggi telah keluar dari Konjen pada hari yang sama dia datang yaitu pada 2 Oktober 2018.

Belakangan, kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Ada 15 orang yang berkumpul di sana pada waktu itu. Perkelahian ini menewaskan Khashoggi.

Otoritas Saudi lalu menangkap 18 orang yang diduga terlibat atau mengetahui pembunuhan ini. Deputi Kepala Intelijen, Ahmed Al-Asiri diberhentikan karena diduga terlibat langsung dengan mengirim tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang itu.

“Mereka membuat kesalahan dengan membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mencoba menutup-nutupinya,” kata Adel al-Jubeir, menteri Luar Negeri Arab Saudi pada Ahad lalu.

Pernyataan ini mendapat banyak pertanyaan dari para pemimpin Eropa, Amerika Serikat dan pengamat. Pemerintah Jerman meminta Arab Saudi bersikap transparan sambil menyatakan akan menghentikan penjualan senjata ke negara itu hingga kasus tewasnya Jamal Khashoggi menjadi jelas terungkap.

CATATAN KOREKSI: Seluruh berita sebelumnya di laman ini dengan judul "Jamal Khashoggi Dibunuh, Putra Mahkota Arab Saudi Dicopot" kami cabut pada Senin 22 Oktober 2018 pukul 21.15 wib karena bersumber dari situs berita asing yang tidak kredibel. Redaksi mohon maaf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper